berita-hari-ini

Fenomena Alam Berupa Kobara Api Yang Muncul Dari Retakan Tanah

Jumat, 14 Desember 2018 | 01:00 WIB

BANJARNEGARA - Fenomena alam berupa kobaran api yang muncul dari rekahan tanah mengagetkan warga di Desa Majatengah, Banjarmangu, Banjarnegara.

Kejadian aneh ini muncul pada Jumat (7/12/2018) lalu.

Awalnya, seorang petani salak bernama Hadi yang tengah memikul salak tengah berjalan tiba-tiba tersentak, merasakan panas di bagian kakinya.

Padahal kakinya sudah terbungkus sepatu yang melindunginya dari rintangan apapun di jalan. Alangkah terkejutnya, Hadi melihat badan jalan yang ia lewati telah terbelah atau merekah.

Anehnya, muncul kobaran api yang menyembur dari lubang retakan. Tentu saja Hadi kaget menyaksikan fenomena yang baru kali ini dia jumpai.

Semburan api terlihat menyeramkan karena keluar dari lubang retakan. Jika kemunculan retakan saja sudah membuat orang was-was karena ancaman bencana longsor yang menyertainya, apalagi disertai semburan api.

"Saya awalnya berjalan biasa gak tahunya kok kaki terasa panas sekali. Terus saya lihat jalan ternyata ada apinya," katanya kepada wartawan, Rabu (12/12/2018).

Hadi tak bergegas meninggalkan tempat itu meski api terus berkobar. Ia masih sempat mengabadikan fenomena itu sembari bercengkerama dengan warga lain.

Mereka terlihat kebingungan perihal peristiwa aneh tersebut. Mereka hanya mereka-reka mengenai musabab peristiwa itu. "Medeni watek, darani kiamat daen,"celetuk satu di antara mereka dalam rekaman video itu dalam bahasa lokal.

Kurang lebih artinya, "menakutkan memang, mau kiamat mungkin." Mereka pun sempat berusaha mematikan api tersebut agar tak menjalar dan membahayakan warga.

Warga berupaya menutup lubang retakan yang menjadi sumber kobaran api dengan cara menginjak-injak tanah di sekitarnya.

Aneh, bukannya padam, nyala api justru semakin besar. Hadi akhirnya memutuskan meninggalkan tempat itu dan membiarkan api tetap berkobar. "Saya tinggalkan karena masih ada pekerjaan," jelasnya.

Kepala Desa Majatengah Sarno mengatakan, usai mendapati laporan dari warga, pemerintah desa lantas mendatangi tempat kemunculan api tersebut.

Sayang, saat didatangi, api yang muncul dari rekahan tanah itu telah padam. Menurut Sarno, api tersebut menyala sekitar 30 menit sebelum akhirnya padam dan tak muncul lagi.

Halaman:

Tags

Terkini