berita-hari-ini

Dengar Dangdutan di Atas Gunung

Selasa, 18 Desember 2018 | 09:03 WIB

METROPOLITAN -  Tampang cemas terlihat jelas di raut wajah Rani Aprianti (38), istri Budi Sunardi (46), kepala desa Parakansalak yang hilang di Gunung Salak saat memperbaiki air bersama kedua rekannya. Terlebih dambaan hatinya itu berangkat ke gunung dengan kondisi berpuasa.

Budi Sunardi bersama dua orang lainnya, Andriansyah (35) dan Deden (31), hilang kontak bersama Rani, saat Budi pergi ke Kawah Ratu, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGS) saat meninjau saluran air yang longsor.

Rani Aprianti, mengatakan suaminya dengan warga yang hilang itu diperparah dengan perut yang kosong lantaran sedang puasa.

Budi Sunardi yang juga seorang kepala desa (kades) itu berangkat sekitar pukul 07:30 WIB bersama Andriansyah (guru SMP Yasidik) dan Deden (guru SMK Yapan Sukatani). “Terakhir melalui kontak WhatsApp sekitar pukul 13:14 WIB, nanyain anak saya yang kecil karena lagi sakit. Waktu saya balas, sudah ceklis hingga sampai pagi nggak ada kabar,” ujarnya.

“Saya hubungi teman-teman bapak, si bapak sempat bilang lokasi lagi di Parakan Gombong di Ciseupan Gunung Salak. Saya sempat khawatir bahkan ketakutan, karena si bapak belum pulang,” ungkap Rani.

Hingga pukul 22:00 WIB, Rani mengaku sudah tidak ada kontak lagi, termasuk dengan Deden dan Andriansyah alias Ipong. Ia mengaku semakin bingung ketika istri Ipong bolak-balik menanyakan keberadaan suaminya. ”Saya juga bingung jelasinnya,” paparnya.

Akhirnya Budi bersama temantemannya bertemu tim Basarnas di Blok Ciseupan sekitar pukul 02:15 WIB. “Sudah ada kabar ke saya cuma sudah nggak kuat, lemas namun masih bisa jalan pelan-pelan,” tutur Rani.

Setelah berada di puskesmas, jelas Rani, Budi sempat bercerita bahwa saat pukul 15:00 WIB akan turun. Namun karena sedang berpuasa, ia tidak turun melalui jalan seperti biasanya. Budi bersama temannya mengikuti aliran sungai. Namun ia bersama kedua temannya malah nyasar. “Dari pukul 15:00 sampai 22:00 WIB, bertiga nyusurin sungai muter di situ-situ saja. Bahkan kata Deden, di atas gunung terdengar suara seperti ada dangdutan gitu,” katanya.

Setelah mendapat perawatan di Puskesmas Parakan Salak, Budi pulang sekitar pukul 07:00 WIB. “Nggak luka parah, hanya luka ringan. Banyak duri di tangan. Sekarang kondisi lemas, mengalami dehidrasi ringan karena masuk angin mungkin. Hanya disuruh banyak istirahat dan minum saja,” pungkasnya. (kng/ mam/run)

Tags

Terkini