BOGOR- Ditemukannya tahu berperwarna kain oleh Satgas Pangan Kota Bogor di pasar tradisional Jambu Dua, Kamis (21/12/2018) membuat warga Kota Bogor terkejut
Pedagang tahu dengan pewarna Zaenudin (25) berkilah bahwa ia baru kali pertama menggunakan pewarna pakaian. Sebab sebelumnya selalu menggunakan kunyit.
Waspada! Tahu Dicampur Pewarna Kain Ditemukan di Pasar Jambu Dua Bogor
“Bukan karena mau dapat untung gede tapi kalau pake kunyit kurang kuning saja warnanya,” ungkapnya.
Tahu yang dia jual harganya juga cukup murah. Dengan harga Rp2 ribu untuk lima tahu hingga 10 tahu.
Dia juga menjualnya hanya di Pasar Jambu Dua tidak kepada pihak luar.
“Saya tidak jual keluar hanya di sini saja, saya minta maaf bawa saja semua sekarang, besok tidak akan mengulanginya lagi,” pungkasnya.
Sementara itu Direktur Operasional (Dirops) Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) Syuhaeri Nasution mengaku kaget saat ditemukan bahan berbahaya pada makanan yang dijual pedagang. Sebab PDPPJ pernah melakukan peneguran pada pedagang, tetapi tidak menemukan bahan berbahaya tersebut.
“Kita pernah lakukan peneguran tapi tidak kita temukan barang berbahaya, tadi kebetulan barang berbahaya bagi kesehatan (ditemukan),” akunya.
Meski demikian, Syuhaeri mengaku memberikan pelatihan kepada para staf PD Pasar agar memahami jenis makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya.
Meski tak memiliki kewenangan untuk penindakan pihaknya akan melaporkan kepada PPNS yang bisa menindaknya.
“Selanjutnya kami akan tetap mengawasi di lapangan kalau ada kejadian serupa kami akan melaporkan ke PPNS yang bisa menindak mereka,” tuturnya.
Syuhaeri menegaskan tak akan main-main dengan pedagang nakal yang masih menjual barang mengandung bahan berbahaya pada makanannya.
Bahkan tak segan untuk tak mengizinkan pedagang nakal itu berjualan lagi di seluruh pasar, yang berada di bawah naungan PDPPJ.