METROPOLITAN - Tak kurang dari sepuluh hektare lahan di wilayah Desa Kemang, Kecamatan Kemang, adalah ladang palawija yang hasil panennya tembus ke Jabodetabek. Sekretaris Desa (Sekdes) Kemang Didi Supriadi menuturkan, pusat pertanian di Utara Kabupaten Bogor tersebut sudah ada sejak 1950-an dan terus dipertahankan hingga kini. “Kami selaku perwakilan pemerintah sangat bersyukur atas kekayaan alam yang berlimpah. Sebab, hasil panen di wilayah ini termasuk yang terbaik,” ungkapnya kepada Metropolitan. Hal itu, lanjutnya, terbukti banyak tengkulak yang mengantre langsung membeli hasil tanam ke para petani. Saat ini, wilayah desa yang terdiri dari 47 RT, sepuluh RW dan lima Dusun itu sebagiannya merupakan masyarakat petani. “Jadi kami akan tetap pertahankan area pertanian ini karena penghasilan pokok setengah warga Desa Kemang yaitu pertanian,” papar lelaki kelahiran 1965 itu. Pegawai Negeri Sipil (PNS) angkatan 1989 itu menambahkan, selain hasil panen yang berkualitas, harga yang dijual para petani pun cukup murah. “Singkong per kilogram dibanderol Rp1.500, jagung Rp2.200 dan hasil palawija lainnya di bawah harga ratarata,” tandas lelaki asal Kampung Kemang Empang, RT 03/03 itu. (yos/c/yok)