METROPOLITAN - Para nelayan di selatan Kabupaten Sukabumi masih mengalami musim paceklik ikan. Kondisi ini disebabkan akibat cuaca buruk seperti gelombang tinggi yang disertai angin kencang. “Nelayan masih paceklik ikan karena keadan alam dan siklusnya. Saat ini kondisi cuaca masih kurang mendukung untuk melaut seperti gelombang besar dan ngin kencang,’’ kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir.
Kodir menerangkan, sebagian nelayan lainnya memilih tidak melaut dan menyandarkan perahunya di dermaga. Sementara ada nelayan lainnya yang tetap melaut namun diminta untuk tetap berhatihati. “Sebagian nelayan Sukabumi masih andon atau mencari ikan di perairan daerah lain. Misalnya di wilayah Jawa Timur seperti Kecamatan Pacitan dan Trenggalek. Selain itu ada sebagian nelayan lainnya yang mencari ikan di perairan Cilacap, Jawa Tengah,” katanya.
Para nelayan itu ungkap Kodir, mayoritas adalah nelayan tradisional yang rata-rata menggunakan perahu di bawah 5 gross tonnage (GT). Mereka datang ke daerah lain ada yang melalui jalur laut maupun melalui jalan darat.
Lebih lanjut Kodir mengungkapkan secara keseluruhan hasil tangkapan ikan pada awal tahun ini mengalami penurunan hingga 20 persen dibandingkan kondisi normal. Pada kondisi normal hasil tangkapan ikan mencapai 9 ribu ton per bulan. Jenis ikan yang menjadi andalan nelayan Sukabumi seperti cakalang, layur, tongkol dan ikan kakap.
Kendati demikian, Kodir meyakinkan, ketersediaan ikan ditempat pelelangan ikan (TPI) masih mencukupi kebutuhan warga maupun pelaku usaha baik hotel maupun restoran di selatan Sukabumi. Hal ini disebabkan pasokan ikan juga didatangkan dari daerah lainnya. (rep/rez)