berita-hari-ini

Masa Tanggap Darurat Longsor Tambang Emas Ilegal Bolaang 14 hari

Selasa, 5 Maret 2019 | 06:00 WIB

JAKARTA- Evakuasi korban longsor tambang emas ilegal di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara terus dilakukan. Longsor terjadi pada Selasa (26/2) lalu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Bupati Bolaang Mongondow menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak (26/2) hingga (11/3). "Evakuasi sulit dilakukan karena kondisi lubang galian yang sempit yang membahayakan petugas SAR untuk evakuasi, juga kondisi medan yang berada pada lereng yang terjal. Kondisi tanah labil dan tidak diketahui berapa banyak lubang yang ada, serta kondisi korban yang diperkirakan juga sudah meninggal di dalam reruntuhan longsor juga menyulitkan evakuasi," kata Sutopo dalam keterangan tertulis, Senin (4/3). Alat berat, lanjutnya, harus membuat jalan baru menuju titik longsor untuk memudahkan proses evakuasi. Diperkirakan Ratusan Penambang Tertimbun Sutopo menambahkan, hingga evakuasi H+6 (4/2) sekira pukul 07.00 Wita, 28 korban telah dievakuasi, terdiri 9 orang tewas sementara 19 lainnya dalam kondisi luka berat dan ringan. Selain itu, lanjut Sutopo, belum ada pihak yang bisa memastikan jumlah korban yang tertimbun material longsor. Diperkirakan bisa mencapai ratusan. Sebab, banyak lubang-lubang kecil di lokasi. "Tidak ada data yang pasti berapa jumlah korban yang tertimbun longsor. Berdasarkan laporan penambang yang selamat dan masyarakat sekitar, jumlah penambang yang saat berkerja di dalam lubang saat penambangan bervariasi. Adanya mengatakan 30 orang, 50 orang, 60 orang, bahkan 100 orang karena saat itu banyak yang sedang menambang di lubang besar, sedang di lubang-lubang kecil tidak diketahui. Hingga saat ini laporan anggota keluarga yang hilang juga terbatas karena banyak penambang yang berasal dari luar," tegasnya. Diperkirakan 60 penambang emas masih berada dalam lubang pascalongsor yang terjadi pada Selasa, 28 Februari 2019, pukul 21.10 Wita. Kronologinya, saat warga menambang emas tiba-tiba tiang dan papan penyanggah lubang galian patah akibat kondisi tanah yang labil serta banyaknya lubang galian tambang. Hingga Jumat, 1 Maret 2019, pukul 12.00 Wita atau hari kelima proses evakuasi, korban meninggal dunia tercatat sebanyak delapan orang, dan 20 orang dinyatakan selamat. Sumber : Merdeka 

Tags

Terkini