METROPOLITAN - Niat pulang ke rumah, pelajar SMPN 1 Bojonggenteng justru jadi korban pembacokan. Yogi (14) siswa kelas VIII disabet celurit saat melintas di Jalan Raya Pasirangin-Bojonggenteng, tepatnya di Kampung Pasirangin, RT 27/09, Desa Bojonggenteng, Senin (1/4). Informasi yang dihimpun, korban disabet pelajar lain sekitar pukul 14:00 WIB. Saat itu Yogi hendak pulang dari arah Cimuncang melewati Desa Palasari. Tiba-tiba di ujung jalan sudah ada dua motor yang menunggunya tak jauh dari kantor Kecamatan Bojonggenteng. Wakil Kepala SMPN 1 Bojonggenteng Jatnika Saputra mengatakan, siswanya disabet celurit oleh pelajar lain. Ber dasarkan kronologi yang dibeberkan, Yogi sempat dikejar dua motor hingga di TKP di Jalan Raya Pasirangin-Bojongenteng. “Waktu anak saya (siswa, red) lewat sendiri, dia dikejar lalu dipepet dan disabet pakai celurit hingga terjatuh ke saluran air pinggir jalan,” tuturnya. Akibat pembacokan itu, Yogi mengalami luka sabetan di pinggang sebelah kanan, kurang lebih sedalam 5-6 cm. “Kedalaman (luka, red) lumayan. Waktu saya ke sana, dia baru mau dibawa ke rumah sakit,” bebernya. Usai kejadian itu, pihak sekolah langsung membuat laporan polisi. Jatnika berharap paling tidak pihak kepolisian bisa membuat pertemuan antarsekolah untuk mencegah kenakalan anak seperti ini. “Artinya, MoU atau dalam bentuk gimana. Apakah ada satuan tugas khusus oleh kepolisian, terutama jam sekolah. Karena siswa kami sering mengalami hal serupa pada saat pulang sekolah. Dan mereka yang menjadi korban selama ini anaknya baik-baik,” tandasnya.
(kng/ade/feb/run)