METROPOLITAN – Wanita inspiratif Mursida Rambe hadir dalam puncak acara Future Leader Camp (FLC) 2019. Ia satu dari sekian banyak tokoh inspiratif wanita yang berhasil membangkitkan ekonomi umat dengan metode Baitul Maal Wattamwil (BMT). Pada akhir 1994, ia mendirikan BMT Beringharjo yang mampu bertahan hingga kini.
Ia memaparkan, pergerakan metode itu lahir dari kegelisahan pengaruh rentenir yang mencekik para pedagang kecil. Ia merasa tergerak dengan keadaan saat itu. Bersama rekannya, ia nekat mendirikan lembaga keuangan berbasis syariah yang bermodalkan Rp1 juta dari Dompet Dhuafa. “Perlahan pondasi-pondasi pemberdayaan pedagang kecil dari serambi Masjid Al- Muttaqin Pasar Beringharjo Yogyakarta mulai berdiri,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Sistem yang dipakai di BMT menggunakan konsep nonriba. Jalur itu ditempuh lantaran ia paham betul riba adalah perbuatan yang sangat tidak disukai Allah dan mendatangkan banyak kerugian. ”BMT Beringharjo menyasar pedagang pasar dengan tujuan menyelamatkan mereka dari jeratan riba yang memiskinkan mereka,” jelasnya.
Dimulai dengan memberikan pinjaman dari Rp25.000, kini setelah 25 tahun BMT Beringharjo telah memiliki 18 kantor cabang di Indonesia. Asetnya mencapai Rp160 miliar. “Saya ingin mengajak para aktivis yang luar biasa agar semakin dekat dengan masyarakat kecil, temukan permasalahan mereka dan berikan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan itu sendiri. Yakinlah, ketika kita melakukan satu kebaikan, maka akan berdampak dan menularkan kebaikan-kebaikan lainnya,” tambah Mursida.
FLC 2019 merupakan rangkaian acara yang disusun guna memberi pembekalan kepemimpinan bagi 75 aktivis terpilih dari 22 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) penerima manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa) Dompet Dhuafa Pendidikan dari seluruh Indonesia. Antara lain UI, UNJ, IPB, UNPAD, UPI, ITB, UGM, UNY, UPN Veteran Yogyakarta, UNS, UNSRI, UNTAN, UNAIR, ITS, UNESA, UPN Veteran Jawa Timur, UNNES, UNDIP, UB, UM, UNAND dan UNP.
Selain Mursida Rambe, puncak acara FLC 2019 juga dihadiri tokoh-tokoh nasional sebagai narasumber. Seperti Coach Indra Sjafri (pelatih sepak bola Timnas U-22 dan U-23), Djohari Zein (komisaris JNE), Arief Budiman (direktur PT Danareksa Persero), Bima Laga (associate vice president Bukalapak) serta Yos Johan Utama (Rektor Universitas Diponegoro) keynote speaker. (yos/c/els/run)