METROPOLITAN - Fraksi Demokrat Kabupaten Sukabumi menyutujui pandangan Raperda Tata Kelola Pasar Rakyat yang telah disampaikan Bupati Sukabumi pada 1 April 2019.
Namun Ketua Fraksi Demokrat Kabupaten Sukabumi Saefulloh menilai pemerintah daerah perlu melakukan perencanaan dan langkah-langkah perlindungan bagi usaha pedagang di pasar rakyat secara nyata.
”Fraksi Demokrat menyetujui Raperda yang telah disampaikan dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu, namun pemerintah perlu melakukan perencanaan untuk perlindungan usaha,” tuturnya saat menyampaikan oandangan umum fraksi di raoat paripurna DPRD kabupaten Sukabumi.
Menurutnya di tengah berkembang pesatnya pusat-pusat pelayanan, masih terdapat kelompok usaha mikro dan kecil yang berusaha mengambil lokasi usaha pasar-pasar rakyat. Sementara itu di pihak lain pertumbuhan pusat-pusat perbelanjaan hypermarket, supermarket, minimarket dan depertement store telah masuk sampai ke pusat-pusat pelayanan lingkungan.
Sehingga jika kondisi tersebut tidak diperhatikan dan di bina, maka akan terjadi penghapusan usaha-usaha kecil secara perlahan-lahan dan pasti.
”Oleh karenanya kami fraksi partai Demokrat juga mendorong pemerintah daerah untuk mengatur mekanisme dua karakter usaha perdagangan rakyat dengan usaha modern. Salah satunya dengan menetapkan lokasi dan jarak yang sesuai dan diperhitungkan sehingga tidak akan mematikan pasar rakyat dan usaha kecil sejenisnya,” jelasnya.
Selain menetapkan lokasi dan jarak, Saeful juga berpandangan pemerintah daerah dipandang perlu menetapkan tenggang waktu dalam merubah kondisi pasar rakyat yang disesuaikan dengan kemajuan dan kemampuan keuangan daerah seperti yang tertuang dalam peraturan daerah.
Sebab, secara alamiah laju percepatan ekonomi tidak selamanya memberikan kesempatan dan peluang yang sama bagi pelaku ekonomi. ”Dalam hal ini pemerintah daerah perlu untuk melakukan perubahan kebijakan tampilan dan citra pasar rakyat dari kesan kumuh dan tidak sehat menjadi pasar yang tertata rapi dengan lingkungan yang sehat dan nyaman, sehingga laju percepatan dan peluang sama-sama dirasakan para pelaku ekonomi,” tutupnya. (ade/els)