METROPOLITAN - Sudah 39 tahun masyarakat Desa Tegal di Kecamatan Kemang memproduksi makanan ringan. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dihasilkan masyarakat tersebut di antaranya pembuatan kue basah dan kering. Informasi terhimpun, berkat bertahannya usaha tersebut, Desa Tegal dikenal dengan sentral pembuatan makanan ringan.
Bendahara Desa Tegal Ahmad menuturkan, produksi olahan makanan tersebut saat ini didistribusikan ke Jabodetabek. ”Kebanyakan dijual ke Pasar Senin, Jakarta Pusat,” ujanya kepada Metropolitan, kemarin.
Ia melanjutkan, saat di Desa Tegal sendiri pelaku UMKM berada di wilayah RT 05/02 Kampung Kandang dan di RT 04/02 serta di RT 02/01 Kampung Hambulu. Harga yang dibanderol para pelaku UMKM itu cukup murah.
Ia mengaku bersyukur dengan usaha yang dipertahankan sejak lama tersebut, sebab warga bisa menjadikan kondisi yang mandiri dan sejahtera. Bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran di wilayah tersebut.
”Tentu kami berharap dengan adanya UMKM ini bisa memberikan nilai jual Kabupaten Bogor ke wilayah luar. Sehingga diharapkan wilayah Desa Tegal dapat semakin dilirik dan mendapatkan berbagai dukungan agar UMKM lebih maju lagi,” harapnya.
Selain sektor pengolahan makanan, di Desa Tegal terdapat juga kerajinan pembuatan sapu lidi berbahan dasar kulit pohon bambu. Saat ini kerajinan warga tersebut berada di RT 04 dan 05/04, dan usaha tersebut sudah ada sejak 2012 lalu. (yos/b/els/run)