Meningkatnya volume sampah saat libur Lebaran di lokasi wisata Pelabuhan Ratu membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi kewalahan. Dalam mengatasi penumpukan sampah di objek wisata tersebut, DLH mengalami kendala seperti terbatasnya armada angkutan untuk mengangkut sampah di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS).
KAMI sedikit kewalahan menangani sampah saat musim liburan seperti saat ini. Karena itu tidak bosan melaksanakan sosialisasi dan kegiatan pengurangan sampah melalui penerapan program 3 R (Reuse, Reduce dan Recycle, red) yang perlu terus kita galakkan ke masyarakat," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Sukabumi, Denis Eriska
Selain keterbatasan armada angkutan sampah, kemacetan di jalur wisata membuat proses pengangkutan sampah dari TPSS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terkendala.
"Kendala lainnya banyak kendaraan yang masuk kawasan wisata otomastis proses pengangkutan sampah dari TPSS ke TPA oleh petugas juga sedikit tersendat, kadang terjebak macet," jelasnya.
Permasalahan sampah di objek wisata bertambah karena tong sampah sering hilang dan rusak. "Pernah didapati petugas hilang, ini tentu berdampak sampah jadi berserakan," kata Denis.
Menurut Denis, volume sampah akan meningkat saat musim liburan, seperti libur Lebaran, libur sekolah dan libur-libur hari besar. Sedangkan untuk Lebaran sekarang, volume sampah meningkat drastis.
"Sampah yang biasa diangkut di kawasan wisata Pelabuhan Ratu dan sekitarnya normalnya sekitar 84 meter kubik per hari. Lalu pada musim libur Idul Fitri ini meningkat menjadi 101 meter kubik sampai dengan 126 meter kubik," pungkasnya. (su/mam/run)