MENTROPOLITAN.id - Psikolog Universitas Pancasila, Aully Grashinta angkat bicara soal kasus pembunuhan bocah mungil, FAN (7) di Megamendung, Kabupaten Bogor. Menurutnya, perlu ada pemeriksaan lebih jauh terhadap orientasi seksual pelaku karena kemungkinan pelaku tak hanya mengidap pedofilia atau kecenderungan menyukai anak di bawah umur. Menurut Aully,jika dilihat dalam kasus tersebut, pelaku juga mengoleksi celana dalam wanita. Sehingga, orientasi seksual pelaku tidak selalu pedofilia. “Untuk menetapkan seseorang merupakan pedofil, memiliki kecenderungan seksual pada anak yang usianya jauh lebih muda, memang harus dilakukan pemeriksaan lebih jauh. Karena jika dilihat dia juga memiliki koleksi celana dalam wanita, mungkin orientasinya tidak selalu pedofil,” kata Aully. Tak hanya itu, dalam pemberitaan, pelaku disebut melampiaskan nafsunya ketika korban sudah tidak bernyawa. Dorongan untuk melakukan tindakan seksual dengan jenazah sendiri dikenal dengan istilah necrophilia. “Begitu juga dengan tindakan pencabulan saat korban sudah meninggal. Kelainan seksual ini disebut necrophilia Tapi hal tersebut dapat dikatakan kelainan jika memang dilakukan berulang kali dengan pola yanng sama,” terangnya.
-