METROPOLITAN - Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Sukabumi menilai masih banyak orang yang salah kaprah dalam mengartikan pemahaman Pengarusutamaan Gender (PUG). Hal itu disampaikan Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Sukabumi, Saepul Bayat, saat menyampaikan pandangan umum Fraksi PDIP terhadap Raperda PUG di sidang Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi, kemarin.
Menurut Saeful, selama ini masih banyak yang menganggap bahwa gender adalah perbedaan jenis kelamin antara perempuan dan laki-laki. Padahal gender bukanlah melainkan perbedaan fungsi dan peran sosial yang dibenperbedaan jenis kelamin, tuk masyarakat sekitar terhadap perempuan dan laki-laki yang melahirkan pembagian peran dan fungsi sosial yang berbeda.
“Dalam perkembangan budaya dan sosial, secara khusus pada beberapa etnis tercipta batasan-batasan tertentu tentang peran yang boleh dan tidak boleh dikerjakan perempuan dan laki-laki,” katanya dalam pembacaan pandangan fraksi.
Hal itu, lanjut Bayan, disebutkan sebagai diskriminasi gender, sebab setiap tindakan terdapat batasan-batasan tertentu. “Pembatasan tersebut jelas mengakibatkan penolakan pengakuan, penolakan ketertiban, pelanggaran atas pengakuan hak sasi dan lain sebagainya,” ucapnya.
Di sisi lain, Bayan memandang usulan Raperda Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Berupa Laboratorium Lingkungan itu merupakan inisiatif pemerintah daerah, secara substansi diharapkan akan lebih meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Semoga dapat lebih meningkatkan PAD, karena pengelolaan kekayaan daerah selama ini belum tertata secara optimal. Sedangkan sumber daya alam yang yang dimiliki Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dengan Gurilaps-nya sebegitu melimpah dan belum sepenuhnya mendatangkan kontribusi positif bagi pendapatan daerah,” ungkapnya. (ade/rez/run)