METROPOLITAN.id - Gempabumi berkekuatan magnitudo yang mengguncang Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (16/7) pagi sekitar pukul 07.18 WIB sempat membuat panik warga dan mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan. Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyebut belum ada laporan korab jiwa ataupun terluka akibat gempa tersebut. “Sementara nihil, tidak ada laporan," ujar Sekretaris BPBD Bali, Ardy Ganggas. Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempat ini tak berpotensi menyebabkan tsunami. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, gempabumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar. Menurutnya, guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Badung, Nusa Dua, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara, Jember hingga Lumajang. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami. BMKG juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah” ujar Rahmat. (lip/fin)