berita-hari-ini

Kominfo Beri Waktu Hingga Sabtu untuk Kimi Hime

Rabu, 24 Juli 2019 | 21:07 WIB
Foto: Kimi Hime (dok Instagram kimi.hime)

METROPOLITAN.id - Youtuber gim Kimberly Khoe atau akrab disapa Kimi Hime diberi waktu oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk memenuhi penggilan hingga Sabtu (27/7). Pemanggilan tersebut bertujuan untuk mengetahui pernyataannya terkait konten-konten yang dianggap vulgar dalam akun Youtubenya. “Kami tunggu kehadiran Kimi Hime untuk kemudian menyampaikan apa alasan membuat konten ini. Apa sekadar click bait atau hanya harap uang masuk. Dia kan berbisnis setidaknya dia memikirkan orang yang menonton,” ujar Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, Rabu (24/7). Selain itu, Pemanggilan dilakukan untuk memberi penjelasan kepada Kimi agar tidak lagi membuat konten yang melanggar kesusilaan dalam UU ITE. Meski demikian, Kimi tidak perlu menyambangi kantor Kominfo jika telah menghapus sendiri konten yang  dirasa mengandung unsur kesusilaan. Saat ditanya video apa saja yang harus dihapus, Ferdinandus mengimbau agar Kimi datang ke Kemenkominfo untuk mengetahui konten-konten apa yang harus dihapus dari ratusan konten yang sudah dibuatnya. “Tidak wajib ke kantor juga sih, tapi kan ke kantor kalau dia ingin diskusi mana konten-konten yang memenuhi koridor regulasi kita sehingga dia mungkin lebih jelas kalau ngobrol. Kalau dia memenuhi permintaan kita dengan dengan take down sendiri ya monggo. Kami tidak wajibkan dia ke kantor juga,” tandasnya. Sebelumnya, Youtuber yang sering membahas soal gim, Kimi Hime harus berurusan dengan Kemenkominfo. Kimi Hime dipanggil karena beberapa kontennya dianggap terlalu vulgar. Pemanggilan tersebut bermula dari laporan Asosiasi Pengawas Penyiaran Indonesia (APPI) kepada Komisi I DPR RI. Laporan itu pun dibahas oleh Komisi I DPR RI bersama Kemenkominfo saat rapat dengar pendapat (RDP), Kamis 18 Juli lalu. Kemenkominfo diminta mengambil tindakan atas beberapa konten Kimi Hime di kanal Youtubenya karena kata-kata dan gambarnya cenderung vulgar. “Kami ingin minta ke dia untuk memblokir sendiri atau setidaknya men-take down konten yang kami maksud itu,” tandas Ferdinandus. Untuk mendengar lebih jelas alasannya, Kemenkominfo juga sudah memanggil YouTuber yang telah memiliki 2 juta lebih subscribers itu. (cn/fin)

Tags

Terkini