berita-hari-ini

Geber Program Jumsih hingga Perbanyak KRL

Jumat, 2 Agustus 2019 | 09:39 WIB

METROPOLITAN - Sampah jadi salah satu permasalahan di Kabupaten Bogor. Jika dihitung dengan jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang hampir mencapai enam juta jiwa, maka setiap harinya Bumi Tegar Beriman memproduksi sebanyak 4.800 ton sampah. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak tinggal diam. Bupati Bogor Ade Yasin bakal menggeber program Jumat Bersih (Jumsih) untuk menanggulangi masalah ini.

Sejauh ini, masyarakat Kabupaten Bogor masih ber­pangku pada Tempat Pem­buangan Akhir (TPA) Galuga dan Nambo yang sejatinya sudah tidak dapat menampung lagi sampah yang ada. Melihat kondisi sampah yang kian membebani pikirannya. Bu­pati Bogor Ade Yasin men­coba mengurangi jumlah sampah yang ada dengan dimulainya kesadaran diri dari masing-masing individu yang ada di Kabupaten Bogor.

Program Jumsih diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi masyarakat Kabupaten Bogor untuk bisa sadar akan bahayanya sampah jika tidak ditangani secara serius dari masing-masing manusia yang ada. “Setiap Jumat kan kita galakkan kembali Jumsih dari tingkat desa sampai ke­camatan bahkan tingkat Ka­bupaten Bogor. Lalu, kita perbanyak Kampung Ramah Lingkungan dan penerapan zonasi juga sedang kita galak­kan,” katanya kepada Metro­politan, kemarin.

Tetapi, seiring berkembang­nya zaman, orang yang biasa disapa AY itu, mencoba me­manfaatkan kemajuan tekno­logi yang digadang-gadang bisa mengubah sampah plas­tik menjadi pengganti bahan bakar batubara. Menurut AY, Pemkab Bogor saat ini sedang menyiapkan lahan di daerah Jasinga untuk menjadi pusat Tempat Sampah Terpadu yang merupakan bantuan dari Ke­menterian PUPR. “Nantinya akan disalurkan ke Holchim dan pabrik-pabrik semen yang ada di Kabupaten Bogor. Kemungkinan kita bisa men­ghasilkan bahan baku itu 1.000 ton per hari,” terangnya.

Walaupun sejauh ini masih dalam tahapan ekspos, AY berharap salah satu proyek untuk mengurai masalah po­kok ini dapat terealisasi dan bukan hanya menjadi mimpi. Tetapi di balik semua ren­cana itu, pada hakekatnya, manusia yang seharusnya mengoreksi diri untuk bisa meminimalisir produksi sam­pah, khususnya plastik, dengan cara mengurangi pengguna­annya. (cr2/b/els)

Tags

Terkini