METROPOLITAN - Retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) PD Pasar Tohaga senilai Rp2 miliar per tahun ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dinilai terlalu kekecilan. Musababnya, masih banyak potensi yang bisa digali dari pengelolaan pasar. Hal itu diutarakan pengamat ekonomi Saefudin Zuhdi.
Menurutnya, PD Pasar Tohaga bisa menghasilkan PAD lebih dari Rp2 miliar. Sebab, perputaran uang di pasar masih banyak yang bisa dimanfaatkan, mulai dari retribusi pedagang, parkir hingga penyewaan. “Ketiga ini merupakan sumber yang potensial. Seharusnya bisa lebih dari itu (Rp2 miliar, red),” kata Saefudin Zuhdi.
Untuk itu, ia meminta direksi terpilih baru nanti dapat mewujudkan hal tersebut. Sebab, di pasar itu transaksinya dihitung per hari dan seharusnya PD Pasar Tohaga bisa memberikan untung lebih untuk Kabupaten Bogor. “Setiap hari transaksi di pasar itu sangat tinggi. Mungkin bisa sampai Rp4 miliar transaksi yang terjadi di pasar. Maka semua aspek harus dievaluasi, jangan sampai ada kebocoran yang mengakibatkan keuntungan rendah,” ucapnya.
Tak hanya itu, sambungnya, untuk merealisasi PAD senilai Rp4 miliar, Pemkab Bogor juga harus menaruh standardisasi yang tinggi untuk calon direksi nanti. Di mana harus ada kolaborasi antara akademisi dan profesional. Selain memiliki perencanaan yang matang, calon direksi juga harus mempunyai penelitian dan pengembangan.
“Ada beberapa strategi pengembangan yang harus diimbangi, tidak hanya dalam sisi bisnisnya ya, tapi dari sisi riset, penelitian dan pengembangan (litbang) juga harus didukung ya. Jadi kalau bagus sih perpaduan antara akademisi dan profesional gitu,” bebernya.(cr2/c/rez/ run)