METROPOLITAN - Kampung Ramah Lingkungan (KRL) Sukamulya di RT 01/12, Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, pada 8 Juli 2019 lalu sukses terbentuk. Kegiatannya yaitu mengolah limbah sampah menjadi nilai ekonomi. Termasuk mengadakan Ruang Terbuka Hijaub (RTH) agar wilayah yang terdiri dari 12 RW, 38 RT dan empat Dusun itu menjadi asri dan sejuk.
Ketua KRL Sukamulya Eka Yuniarti menjelaskan pembentukan KRL itu guna mewujudkan dan meningkatkan perekonomian warga. ”Seperti contoh belum lama ini, limbah cangkang kopi dibuat menjadi tikar dan sudah laku terjual. Tentu ini menjadi bukti nyata dan harus dipertahankan,” jelasnya kepada Metropolitan, kemarin.
Ia menuturkan, pemisahan limbah rumahan tersebut dibagi menjadi dua bagian. Yaitu organik untuk dijadikan kompos pupuk tanaman atau pertanian warga. ”Sedangkan limbah nonorganik untuk dijadikan kreasi seni yang memiliki nilai jual,” paparnya.
Tak hanya itu, ekspos keberadaan KRL sudah dilakukan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu. ”Diharapkan dengan adanya KRL ini mampu memberikan hal terbaik bagi warga. Terutama dalam kebersihan lingkungan. Juga menjadikan wilayah yang sehat tanpa limbah sampah,” harapnya.
Di sisi lain, pembentukan panitia pilkades Sukaraksa juga rampung direalisasikan belum lama ini. Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sukaraksa Juen menuturkan, dengan terbentuknya panitia tersebut diharapkan pesta rakyat tingkat desa berjalan baik. ”Iya, harus dijaga baik netralitas ini. Insya Allah berjalan seharusnya, sampai adanya kepala desa terpilih periode 2019-2024,” tandasnya. (yos/c/yok/run)