METROPOLITAN - Seminggu usai pengumuman calon direksi PD Pasar Tohaga yang lolos seleksi administrasi, panitia seleksi (pansel) masih sibuk menyusun hasil serangkaian tes yang dilakukan tim independen. Salah satu peserta tes, Mohammad Kadir, mengaku tesnya sudah digelar minggu lalu. Lokasinya di IPB University. Meski diberi tahu mendadak, tes berlangsung lancar.
Ia juga mengaku sudah kenal dengan calon-calon lainnya dan berharap tercipta persaingan sehat. “Persaingan itu sehat dan kompetisi bagus. Dari 12 orang itu, kita berkompetisi secara sehat saja. Komunikasi juga baik. Intinya kita mempercayakan kepada tim penilai independen dan berharap penilaiannya nanti secara objektif,” harapnya.
Sebagai putra Kabupaten Bogor asli yang kini menjabat direktur di salah satu perusahaan swasta, keikutsertaannya dalam pencalonan direksi itu dinilai sebagai jembatan untuk berkarya demi Kabupaten Bogor. “Saya tahu mengelola swasta itu beda dengan perusahaan daerah. Karena perusahaan daerah itu bukan hanya untung atau deviden, tetapi bagaimana bisa mengelola dan memberikan impact yang dirasakan seluruh masyarakat. Yang terkait dengan pasar, dalam hal ini pedagang ataupun pembeli, aspek pelayanan terutama,” katanya.
Sementara Pengamat Kebijakan Publik dan Pemerintahan, Uchok Sky Khadafi, menilai bahwa dari 12 nama yang saat ini sedang bersaing memperebutkan kursi bos pasar adalah gambaran dari ketidakseriusan Pemerintah Bogor dalam membangun atau memajukan perusahaan berpelat merah sebagai sumber pendapatan. “Kalau nama-nama yang dekat dengan bupati menang, itu tanda-tanda bahwa assessment itu tidak ada gunanya. Karena ini sudah merupakan praktik Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) di depan mata kita,” tegasnya.
Assessment atau tes yang berjalan, menurut Uchok, digunakan bukan untuk mencari orang yang baik, tetapi sebagai ajang memilih orang yang dekat dengan bupati atau untuk menghabiskan anggaran saja. Dengan kehadiran mantan Ketua KPU Kabupaten Bogor Haryanto Surbakti, Uchok menilai bahwa seharusnya dirinya tidak ikut-ikutan pencalonan bos pasar. “Harusnya pensiunan KPU itu diam dulu lah, istirahat dulu lah. Kok nafsu banget mau jadi BUMD itu. Kalau tidak, kamu itu di Bawaslu kek, atau apa kek yang isunya itu isu pemilu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pansel PD Pasar Tohaga yang berasal dari Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor merilis 12 nama yang mengikuti pencalonan diri dalam pencarian bos pasar, yaitu ada nama mantan Ketua KPU Kabupaten Bogor Haryanto Surbakti, Iwan Suwandi, Zandi Ferryansa, Ahmaf Madroji, Doni Djatnika, Dadun Solahudin, Haris Setiawan, Mohamad Kadir, Daa Suryana, Miki Geger Pramayon, Agus Sutiawan dan Mohammad Seda. (cr2/c/ els/run)