berita-hari-ini

Ibukota Baru Rawan Diserang, Kopassus Turun Tangan

Jumat, 30 Agustus 2019 | 07:00 WIB
KEAMANAN: Soal Keamanan dan pertahanan Ibukota baru Indonesia, Perang hutan Kopassus sangat diakui dunia.

METROPOLITAN - Pihak Istana ikut merespons kekhawatiran Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain soal aspek pertahanan ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur.

Di mana kawasan itu menurutnya mudah dijangkau China dengan kapal perang maupun rudal.

Nah, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) yang juga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko memastikan perencanaan ibu kota baru sudah dipikirkan dari berbagai aspek, termasuk pertahanan.

"Saya sendiri beri pandangan dari sisi pertahanan," ucap Moeldoko menanggapi kekhawatiran Tengku Zulkarnain.

Dijelaskan Moeldoko, pemerintah sudah mempertimbangkan dari berbagai aspek dan perkembangan teknologi. Namun demikian teknologi terus berkembang dengan cepat. Sehingga cara mengukurnya bukan seperti yang dikemukakan Tengku Zulkarnain.

"Kalau nanti dengan teknologi baru, rudal jelajah itu mau di mana saja bisa dilewati. Jadi menurut saya kajian ke arah sana sudah dipikirkan dengan baik," tegasnya.

Pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, itu menyatakan bahwa dari sisi keamanan nasional akan lebih baik ibu kota dipindahkan ke provinsi yang dipimpin Isran Noor itu.

Dia mencontohkan bila terjadi pertempuran kota, Jakarta jauh lebih sempit karena banyak gedung dan itu menyulitkan.

Dari sisi lindung tembak, di Kalimantan cukup memadai untuk pertempuran lebih lanjut karena didukung oleh hutan-hutan yang relatif bisa digunakan untuk bertempur dengan sangat baik.

"Dan kita punya keunggulan tentara kita, Kopassus, perang hutannya sangat diakui. Makanya negara lain mau belajar dari Indonesia. Tapi ya kita juga harus hati-hati," tukas mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu. (fat/jpnn)

Tags

Terkini