METROPOLITAN.id - 2 orang pelajar di Gunungputri, Kabupaten Bogor yang terlibat duel maut hingga menewaskan satu korban jiwa diduga berasal dari sekolah yang sudah sering tawuran. Ada indikasi aksi ini berlangsung secara turun-temurun antara senior dan junior. "Kedua sekolah ini disinyalir muridnya sering terlibat tawuran. Jadi sudah turun temurun antara senior Junior hanya karena gengsi," kata Kapolres Bogor AKBP A.M Dicky saat rilis di Mapolres Bogor, Senin (2/8). Untuk itu, dirinya merasa perlu mendalami kemungkinan adanya kelompok-kelompok di dalam sekolah serta keterlibatan alumni dalam aksi saling bunuh tersebut. Dicky juga akan memanggil pihak sekolah untuk membahas persoalan tersebut. "Ini perlu didalami siapa alumni-alumni nya yang dimungkinkan ada geng di dalamnya. Ini juga harus ada peran aktif pihak sekolah dan kita juga akan memanggil sekolah-sekolah yang terlibat tawuran tersebut. Saya akan menyampaikan hal ini kepada bupati dan diteruskan kepada Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Provinsi karena levelnya SMK," terangnya. Menurutnya, perlu ada evaluasi dan penilaian terhadap sekolah yang terlibat tawuran. Dicky juga berharap adanya pengawasan ekstra terhadap alat komunikasi dan kegiatan siswa oleh sekolah dan orang tua. "Kita akan mendata Sekolah mana saja yang terlibat tawuran setiap tahunnya. Data tersebut akan disampaikan k Dinas Pendidikan agar dievaluasi langkah apa saja yang harus dilakukan oleh sekolah," tegas Dicky.
-