berita-hari-ini

Perikanan Jadi Ikon Desa Putatnutug

Senin, 23 September 2019 | 11:27 WIB
PANEN: Petani ikan di Desa Putatnutug saat memanen hasil budi dayanya, kemarin.

METROPOLITAN - Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, merupakan sentral bibit ikan hias dan konsumsi se-Asia Tenggara. Karena itu, Ciseeng disebut wilayah Minapolitan. Salah satunya di Desa Putatnutug. Di lokasi itu, kebanyakan warga membudidayakan ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Kasi Ekbang Desa Putatnutug Bambang mengatakan, wilayah tersebut merupakan salah satu pusat lokasi pembibitan dan penjualan ikan. Seperti ikan lele, patin dan ikan hias. “Harga yang ditawarkan petani ikan terbilang murah, mulai Rp200 sampai Rp600 per ekor. Masing-masing ukuran hingga maksimal 12 sentimeter setiap jenis ikan,” jelasnya kepada Metropolitan, kemarin. Ia melanjutkan, saat ini lokasi pembudidayaan ikan tersebut menggunakan lahan hingga mencapai ribuan hektare di wilayah tersebut. “Biasanya ikan yang sudah siap panen dijual ke Pasar Parung. Di sana merupakan pusat penjualan ikan hias dan dipasarkan setiap Senin sampai Jumat. Bahkan dengan pusat penjualan itu, Kecamatan Ciseeng menjadi pusat terbesar se-Asia Tenggara untuk penjualan ikan,” ungkapnya. Ia menambahkan, selain dijual ke pasar, ada saja pembeli dari luar Kota Bogor yang datang langsung ke kolam ikan untuk melihat langsung dan membeli ikan yang siap panen. “Pembeli ikan biasanya datang langsung dari Palembang, Lampung dan kota besar lainnya,” pungkasnya. (yos/b/yok/run)

Tags

Terkini