METROPOLITAN - Tol Semarang-Demak yang memiliki panjang 27 kilometer ditargetkan selesai pada 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjamin pembangunan tol Semarang-Demak, yang terintegrasi dengan proyek tanggul laut Kota Semarang dengan nilai penjaminan sebesar Rp 5,2 triliun oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
“Ini sesuatu yang sangat baik di mana kita bisa menarik anggaran dari swasta, untuk bisa mengakselerasi pembangunan jalan tol dan tanggul,” katanya.
Sri Mulyani menuturkan, penjaminan dari BUMN di bawah Kementerian Keuangan itu akan diberikan untuk melindungi dari risiko yang bersifat terminasi dan nonterminasi.
Ia pun menjelaskan risiko nonterminasi di antaranya seperti keterlambatan pengadaan tanah atau keterlambatan pengembalian dana talangan tanah.
Selain itu, berhubungan juga dengan penyesuaian tarif tol serta risiko politik yang bersifat temporer dan nontemporer.
Sedangkan risiko terminasi, lanjut dia, seperti ada penghentian kerja sama secara tiba-tiba.
“Jadi swasta yang ikut terlibat dalam pembangunan ini hampir semua risiko di-cover pemerintah sehingga mereka bisa fokus untuk ikut membangun dan menyelesaikan infrastruktur tersebut,” katanya.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan proyek tersebut sempat tertunda karena sekaligus diintegrasikan dengan pembangunan tanggul laut untuk mengatasi rob di Semarang.
Saat ini, rob sudah dapat diatasi dengan membangun beberapa polder di Semarang bagian timur hingga Terminal Terboyo dan dengan pemasangan pompa air.
Basuki mengharapkan dengan adanya tol tersebut semakin membuat wilayah di Jawa terkoneksi setelah sebelumnya pemerintah meresmikan tol Trans-Jawa dari Merak sampai Pasuruan melewati jalur Selatan yakni Jakarta-Semarang-Solo-Ngawi dan Madiun.
Dengan begitu, lanjut dia, diharapkan semakin menghidupkan geliat ekonomi daerah setempat, apalagi 60 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia, ditopang dari Jawa. (ant/jpnn/pojoksatu)