METROPOLITAN.id - Unjuk rasa mahasiswa tak hanya berlangsung di Kota Bogor. Di Kabupaten Bogor, mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Resolusi Bogor (GRB) menggeruduk komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Bogor, Selasa (24/9). Aksi mereka berkaitan dengan Hari Tani Nasional ke-59. Dalam tuntutannya, mahasiswa menilai Peraturan Daerah (Perda) nomor 18 tahun 2008 tidak efektif dalam menangani permasalahan pertanian di Bumi Tegar Beriman. Saat ini, 1000 hektare lahan tani produktif mengalami penurunan produksi karena tidak adanya dukungan dari pemerintah. Dewan Pemusyawaratan Mahasiswa Fakultas Pertanian (DPM FAPERTA) Universitas Djuanda Bogor menuntut diwujudkannya kedeulatan pangan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Bogor. Mereka juga menuntut pemerintah memberikan perlindungan kepada lumbung pangan dan pertanian di Kabupaten Bogor dan menuntut dilahirkannya sertifikat bagi petani terhadap lahan mereka. "Kami menuntut pemerintah segera memberikan kejelasan terhadap tindak lanjut PERDA LP2B secara kongkrit dan terbuka," kata salah seorang massa aksi saat orasi. Saat ini, aksi masih berlangsung dan sebagian perwakilan melakukan mediasi dengan Pemkab Bogor. (cr2/fin)