berita-hari-ini

Anak-anak di Bogor Tak Bisa Sekolah, Disdik Bakal Kunjungi Cisadon

Kamis, 26 September 2019 | 19:01 WIB

METROPOLITAN.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor berencana mengunjungi Kampung Cisadon, Desa Karangtengah, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor. Langkah itu diambil setelah kampung tersebut ramai diperbincangkan lantaran puluhan anaknya tak bisa mengenyam pendidikan formal. Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Non Formal (PNF) pada Disdik Kabupaten Bogor, Elfi Nilahartani mengatakan, anak-anak di Kampung Cisadon memang hanya mendapatkan pendidikan dari para relawan. Dirinya mengaku pernah bekerjasama dengan relawan yang disingkronisasikan dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Menurut Elfi, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan kunjungan ke lokasi. Langkah penanganan pertama adalah mendata anak-anak usia sekolah dan pemberkasaan. Setelah itu, anak-anak usia sekolah ini akan dikelompokan sesuai kebutuhan masing-masing. Pengelompokan sesuai program kesetaraan mulai dari paket A, B atau C. "Kami akan segera melakukan koordinasi dengan PKBM terdekat, mengingat akses lokasi yang memang terjal menuju kampung tersebut. Penanganannya bisa dengan program kesetaraan atau kejar paket yang tidak terpaku dengan batasan usia," kata Elfi. Sebelumnya, ketua RT01 Kampung Cisadon, Ujang Usman mengatakan, saat ini, ada 28 anak-anak berumur 14 tahun di kampungnya yang tidak memilik Ijazah SD. Sebab, mereka hanya mengandalkan pendidikan non formal dari para relawan yangdatang. “Di Kampung Cisadon belum ada sekolah milik pemerintah, ada juga rumah baca yang didirikan para relawan saat berkunjung ke Kampung Cisadon. Ada 28 anak-anak yang belajar di rumah baca. Itu juga kalau ada gurunya dari relawan, selain dari relawan tidak ada,” kata Ujang, Senin (23/9). Menurutnya, terbatasnya akses pendidikan bukan satu-satunya masalah di kampung tersebut. Sarana kesehatan seperti Puskesmas juga sulit diakses karena kondisi yang jauh. Sementara untuk keperluan listrik, warga menggunakan turbin manual keperluan sehari-hari. Ujang menceritakan, warga yang tinggal di Kampung Cisadon sudah ada sejak sekitar tahun 1980. Mereka mulanya bercocok tanam seperti menanam kopi dan buah-buahan. Seiringnya waktu, banyak rumah panggung berdiri hingga mencapai 32 Kepala Keluarga (KK). “Kami berharap Kampung Cisadon mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Warga di sini kesusahan, mau ke mana-mana jauh dan aksesnya sulit,” harapnya. (mul/b/fin)

Tags

Terkini