METROPOLITAN - Manchester United tercatat hanya mampu membukukan maksimal satu gol dalam delapan pertandingan terakhir di semua kompetisi. Laga terakhir kontra Arsenal di Liga Inggris pada Selasa (1/10/2019) dinihari WIB, di Old Trafford harus berakhir seri dengan skor 1-1. Hasil tersebut memperpanjang catatan kurang apik bagi tim besutan Ole Gunnar Solskjaer. Tentu hal ini menjadi sorotan tersendiri dalam tubuh tim berjuluk Setan Merah. Sebelum laga antara Man United kontra Arsenal, Solskjaer sebenarnya sudah mewanti-wanti jika timnya hanya butuh gol kedua. Hal tersebut melihat pertandingan-pertandingan sebelumnya yang tak bisa mencetak gol lebih dari satu. Padahal, di awal Liga Inggris bergulir, Man United memiliki start yang bagus dengan membabat Chelsea 4-0. Sayangnya, tren tersebut tidak bisa dilanjutkan ke laga selanjutnya. Saat ini, Paul Pogba dkk bertengger di posisi ke-10 dengan mengumpulkan 9 poin dari 7 pertandingan. Jumlah poin tersebut menjadi catatan terburuk kedua Man United sejak musim 1989-1990, yakni ketika mereka hanya mampu menorehkan 7 poin dari 7 laga awal. Melihat dari margin gol dari 8 pertandingan terakhir dalam segala kompetisi, Man United mampu menceploskan 7 gol dan kebobolan 8 gol. Statistik tersebut menunjukkan jika lini depan Setan Merah sangat tumpul dibanding dengan pertahanan mereka yang cukup kuat. Seperti yang diberitakan kompas 30 September 2019 lalu, Solskjaer mengakui jika lini serang anak asuhnya kurang tajam. "Saya pikir kami bertahan dengan bagus, tetapi tentu kami tidak senang dengan sebaliknya," kata Solskjaer, dikutip dari laman resmi Manchester United. "Kami butuh banyak gol tentunya. Kami sedang berupaya meningkatkan hubungan, pola, pemahaman (di antara para pemain)," katanya.