METROPOLITAN - Anggota Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Sersan II Elon Sahlan, memiliki cerita tesendiri saat mendaftar TNI di Pangalengan, Kota Bandung. Sebelumnya, bapak tiga anak ini, tidak mendapatkan restu kedua orang tuanya. Karena ladang pertanian dan ternak orang tuanya tidak ada yang mengurus.
Laporan: Mulya Diva
Berawal dari tekad ingin menjadi seorang prajurit, lelaki asal Kabupaten Kuningan ini langsung mendaftar dan berhasil lulus menjadi Tamtama Prajurit II di Pengalengan Tahun 1988.
“Ketertarikan kedunia militer berawal tanggal 17 agustusan. Karena dikampung saya selalu ada karnaval dengan berpakaian tentara, kebetulan ada saudara saya anggota tentara, jadi bisa pinjam seragamnya,’’kata Elon.
Dengan tekad yang bulat, dirinya memaksa untuk medaftar menjadi tentara dan berhasil lulus.
“Dari mulai pelatihan hingga pelantikan sebagai prajurit orang tua saya tidak tahu. Saya kasih tahu setelah lulus jadi tentara,’’kata lelaki yang tingga di Kecamatan Tajurhalang ini.
Menurut Elon, setelah lulus menjadi TNI dirinya mendapatkan tugas pertama di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) bagian di Rektoraat keuangan selama 20 tahun. Selain itu, dirinya menjabat sebagai provos selama 10 tahun, serta dilanjutkan berdinas di RS Salak Kota Bogor, sebagai keuangan.
“Dari situ saya dipindahkan ke Korem Suryakencana hingga akhirnya bertugas di Kodim Kabupaten Bogor. Saat ini, saya berdinas di Desa Cinangka sebagai Babinsa sudah 9 bulan,’’beber Elon.
Sebagai prajurit, kata dia, dimanapun dan kapanpun harus selalu siap. Namun, ada berbedaan saat berdinas di kantor dan Babinsa, untuk di kantor dirinya hanya bisa bertatap muka dengan staf dan rekannya.
“Tapi di babinsa kita bertatap muka dengan semua lapisan masyarakat. Selain itu, kami selalu bersinergi dengan Bhabinkabtimas, pemerintah kecamatan dan desa,’’tukasnya. (mul/c/yok)