berita-hari-ini

Indeks Membaca di Bogor Baru 52 Persen

Selasa, 10 Desember 2019 | 20:50 WIB

METROPOLITAN.id – Indeks membaca di Kabupaten Bogor baru menyentuh angka 52 persen. Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengaku butuh peran semua pihak untuk terus menggenjot minat membaca di Bumi Tegar Beriman. Pernyataan tersebut disampaikan Iwan saat Festival Kearsipan dan Literasi di Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor, Selasa (10/12). Menurut Iwan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah berkomitmen untuk meningkatkan minat baca warga. "Untuk meningkatkannya, konsekuensi dan dukungan utama dari pemerintah harus benar–benar maksimal. Termasuk salah-satunya dari sisi anggaran dan sumber daya manusia," kata Iwan. Menurut Iwan, pemerintah juga harus memerhatikan perkembangan teknologi literasi di era 4.0 yang sudah sangat maju. Digitalisasi literasi sudah harus dimulai agar akses untuk membaca semakin memudahkan masyarakat. “kita harus mengubah pola yang tadinya berdasarkan kepada kertas. Ini harus mulai disosialisasikan untuk penggunaa sistem digitalisasi. Contoh kecilnya kita sudah mulai digitalisasi surat menyurat di SKPD. Harus diperluas," ungkapnya. Terkait keberadaan perpustakaan, politisi partai Gerindra ini mengakui masih terbilang kurang di Kabupaten Bogor. Seperti halnya taman bacaan yang belum natural dan nyaman. “Perpustakaan itu harus jadi salah satu wisata edukasi," harap Iwan. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan, TB Luthfie Syam mengaku tengah mempersiapkan digitaliasai di bidang kearsipan dan perpustakaan. Dirinya berencana meluncurkan perpustakaan digital atau e-Library yang sudah bisa diunduh di Play Store. Namun, pihaknya hingga kini masih melakukan uji coba sistem tersebut. Nantinya, hanya melalui barcode, masyarakat bisa mengetahui apa saja koleksi arsip dalam satu rak. Masyarakat bisa membuka dokumen, bahkan sedang diupayakan agar dilengkapi dengan panggilan tertentu dan diberikan kata kunci. "Jadi bisa lebih mudah dicari," ujar Luthfie. e-Library tersebut berisi berbagai macam buku. Termasuk buku-buku tentang tata cara pengelolaan bahan makanan dan lainnya. “Seperti bagaimana membuat pisang, kripik, dan yang lainnya. Buku-buku tersebut mendominasi kepada visual agar lebih mudah dibaca,” pungkasnya. (fin)

Tags

Terkini