berita-hari-ini

Banyak Binatang dan Tumbuhan Langka

Selasa, 14 Januari 2020 | 08:35 WIB
EKSPEDISI: Anggota Kopassus melakukan ekspedisi Karst Ciampea, kemarin.

METROPOLITAN - Personil Batalyon 14 Group 1 Kopasus menemukan berbagai jenis hewan yang hidup tanpa sinar matahari di Kawasan Karst Ciampea tepatnya di goa-goa Gunung Kapur Ciampea. Seperti udang dan kaki seribu hingga keong yang hidup di dasar aliran kali goa.

Komandan Batalyon 14 Group 1 Kopasus, Mayor Inf, Eko Hardianto, mengatakan, kawasan Karst Ciampea bisa mengukur usia kawasan dalam jejak sejarah manusia. Seperti dengan ditemukannya Situs Ciaruteun.

"Dihari terakhir ekspesisi anggota menemukan berbagai hal yang menarik,"kata Eko.

Apalagi, di hari ketiga anggota banyak melakukan eksplorasi flora dan fauna, termasuk potensi sumber daya alam. Pada saat menyelusuri dalam goa, dijumpai beragam jenis binatang kecil yang dapat hidup tanpa sinar matahari.

"Didalam terdapat binatang purba yang hidup tanpa sinar matahari, ada juga binatang yang hidup dicelah batuan karst, yakni jangkrik dan laba-laba. Di permukaan goa, tim juga menemukan berbagai jenis binatang reptil, mamalia, serangga dan burung," bebernya.

Menurut Eko, tim juga banyak menjumpai monyet ekor panjang. Untuk tumbuhan baik itu pohon keras sebagai tanaman pelindung, jenis perdu, pakuan-pakuan hingga tanaman merambat atau menjalar juga ditemui tim.

Anggota berhasil mengindentifikasi beberapa jenis anggrek serta jamur hutan,"ucapnya.

Ia mengungkapkan, di kawasan ini juga banyak mata air yang terus mengalir, meski di musim kemarau. Saat ini, banyak digunakan warga sebagai sumber kebutuhan, karena kawasan ini juga sebagai DAS Cisadane. Dengan penemuan diatas, kawasan Karst Gunung Kapur Ciampea merupakan kawasan yang unik.

"Karst Ciampea menyimpan peninggalan sejarah maupun potensi alam. Kopassus dengan tim relawan bela alam berada dibawah asuhan Wadanjen Kopassus saat ini Brigjen Mohamad Hasan membangun pos-pos pengamanan,"ucap Eko.

Lebih janjut, ia menambahkan, kedepan akan mendirikan Tugu Pisau Komando sebagai tanda, kalau kawasan tersebut harus dijaga dan dilindungi. Hingga nantinya tidak sembarangan untuk memanfaatkan atau mengeksploitasi potensi alam, maupun sejarah yang ada di kawasan tersebut.

"Perlu dukungan semua pihak tanpa kecuali pemerintah daerah Kabupaten Bogor dan masyarakat untuk menjaga serta melindungi kawasan Karst Gunung Kapur Ciampea itu,"tukasnya.(mul/c/yok)

Tags

Terkini