METROPOLITAN.id - Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1A Cibinong kembali menggelar sidang kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan terdakwa SM (SM), perempuan pembawa anjing ke dalam Masjid Sentul, Rabu (5/2). Agenda sidang kali ini adalah putusan perkara. Persidangan sendiri dihadiri puluhan orang dari perwakilan masjid hingga ormas Islam. Sidang yang dimulai sekitar pukul 10.48 ini dipimpin oleh Hakim Ketua Indra Meinantha Vidi dengan hakim anggota Ben Ronald P Situmorang dan Firman Khadafi Tjindrarbumi. Dalam sidang tersebut, terdakwa diketahui mengidap penyakit skizofrenia paranoid atau gangguan jiwa berat. Kondisi ini membuat terdakwa tidak bisa ditimbang dengan hukum. "Sesuai Pasal 165 A KUHP, Pasal 44 KUHP dan pasal pasal lain dalam Undang Undang Nomor 4 tahun 1991, terdakwa tidak dapat dipertanggungjawabkan. Menimbang bahwa dengan hal itu, maka terdakwa tidak dapat dihukum, oleh karena itu terdakwa dilepas dari tuntutan hukum," kata Hakim Ketua Indra Meinantha Vidi. Dalam putusan persidangan, terdakwa SM terbukti bersalah dalam tindak pidana penodaan agama. Namun, SM juga dinyatakan mengalami skizofrenia atau gangguan jiwa berat. "Oleh karena itu melepaskan terdakwa dari tuntutan hukum. Mengembalikan bukti berupa pakaian putih, celana panjang jeans, satu pasang sepatu kepada terdakwa SM dan membebani biaya perkara kepada negara," pungkasnya. Sebelumnya,  Seorang perempuan mendadak viral karena mengamuk dan membawa anjing ke dalam Masjid Al Munawaroh, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Minggu 30 Juni 2019. Video amatir berdurasi sekitar 1 menit itu memperlihatkan seorang perempuan dan seekor anjing di dalam ruangan masjid. Perempuan tersebut lantas terlibat cekcok dengan sejumlah jamaah yang ada di lokasi. Beberapa jamaah masjid pun berusaha menenangkan wanita itu. Sementara anjingnya berlarian di dalam masjid. Namun, perempuan tersebut semakin meradang ketika berusaha ditenangkan. Kejadian yang terekam kamera itupun mendadak viral dan menyebar disejumlah media sosial. (fin)