METROPOLITAN.id - DPC PDI Perjuangan Kota Bogor menggelar Musabaqoh Hifdzil Qur'an (MHQ) di halaman kantor DPC Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (23/2). Acara dihadiri Ketua DPC PDIP Kota Bogor Dadang Danubrata, PAC, Ranting dan para kader serta simpatisan partai. Hadir juga Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Ketua MUI Kota Bogor KH Mustofa Abdullah Bin Nuh. Ketua DPC PDIP Kota Bogor, Dadang Danubrata mengatakan, MHQ dilaksanakan secara serentak di Jawa Barat, termasuk di Kota Bogor. Kegiatan MHQ dilaksanakan sebagai bentuk sosialisasi dan memberikan informasi kepada masyarakat bahwa PDIP bukan partai anti Islam, seperti yang banyak diisukan. "Kami berharap melalui MHQ ini stigma atau penilaian masyarakat terhadap PDI Perjuangan yang selalu negatif, menjadi positif. Kami partai yang rajin mengadakan berbagai kegiatan keagamaan dan MHQ ini ke depannya akan menjadi agenda rutin seperti kegiatan keagamaan lainnya," ucap Dadang. Terlebih, kondisi Kota Bogor yang semakin tergerus sisi moralitas para generasi muda. Dadang berharap MHQ ini bisa menangkal maraknya aksi kekerasan pelajar, seperti tawuran dan lainnya. Menurutnya, ketika pelajar atau para pemudanya diaktifkan di bidang keagamaan, maka akan memberikan nilai positif. "Para peserta ada yang berasal dari putra putri kader maupun pengurus partai, bahkan ada peserta dari keluarga FPI juga. Juara dalam MHQ ini nantinya akan diikutsertakan dalam lomba di tingkat DPD Jawa Barat," jelasnya. Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengapresiasi dan menyambut positif kegiatan MHQ yang dilaksanakan DPC PDIP Kota Bogor. "Ini sangat bagus dan memberikan edukasi untuk moralitas generasi muda maupun pelajar di Kota Bogor. Saya berharap pihak lainnya bisa melakasanakan MHQ seperti ini agar pondasi keimanan kita semakin kuat," ujar Dedie. Senada, Ketua MUI Kota Bogor KH Mustofa ABN mengaku sangat gembira, bahagia dan senang karena kenyataannya bahwa masih ada yang peduli terhadap Al Quran. Bahkan partai sekelas PDIP mau mengadakan MHQ. "Ini harus diapresiasi dan menjadi kebanggan. Al Qu"ran harus dimiliki bukan hanya mengkoleksi saja, tetapi membenamkan Al Qu'ran dalam jiwa raga," katanya. (dil/a/fin)