berita-hari-ini

Ratusan Warga Jakarta Timur Masih Mengungsi

Selasa, 25 Februari 2020 | 11:41 WIB
CEK: Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M Anwar meninjau langsung wilayah terdampak banjir di sejumlah titik di wilayah Kota Jakarta Timur.

METROPOLITAN - Sebanyak 471 warga Jakarta Timur yang tersebar di sembilan RW hingga kemarin masih mengungsi. Rumah mereka masih terendam banjir akibat hujan dengan intensitas sedang terus mengguyur wilayah Jakarta. Jumlah pengungsi di Jakarta Timur itu diketahui dari Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta yang menyebutkan dampak dari hujan deras mengakibatkan sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir.

Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, M Insaf hingga Senin (24/2) pagi, masih ada 35 RW dan 73 RT di Jakarta yang terendam air. Kawasan Jakarta Utara menjadi wilayah dengan jumlah RW yang paling banyak terendam banjir 10-100 sentimeter. Kemudian, 9 RW di Jakarta Timur juga masih tergenang banjir.

"Jakarta Utara 26 RW, 29 RT. Jakarta Timur 9 RW, 44 RT. Masing-masing terendam 10-100 sentimeter," kata Insaf.

Ia menyampaikan data terkini, wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat, Senin (24/2) terpantau sudah tak ada lagi yang terendam banjir.

"Akibat banjir kemarin sebanyak 2.393 warga yang rumahnya terendambanjir dan harus mengungsi. Dengan rincian; Jakarta Pusat 30 pengungsi, Jakarta Utara 1.807 pengungsi, Jakarta Barat 85 pengungsi, dan Jakarta Timur 471 pengungsi," katanya.

Ratusan rumah yang terendam banjir paling parah di Jakarta Timur diantaranya di Cipinang, Kampung Melayu dan Perumahan Pulomas, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung.

Banjir di Kampung Melayu, disebabkan meluapnya Kali Sunter pada Minggu (23/2) pagi dan merendam rumah di RW 03 juga Rw 04.

"Sebanyak ratusan warga dari dua wilayah Rukun Warga (RW) ini dievakuasi ke pelataran masjid setempat. Ketinggian air di lokasi terparah hampir mencapai dua meter sejak subuh tadi," ujar Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman.

Sementara itu, Perumahan Pulomas terendam banjir setinggi satu meter.

"Air naik sejak pukul 02.00 WIB. Air mencapai puncaknya sekitar jam 06.30 WIB," kata Didi (41) warga setempat. Ratusan rumah tinggal yang rata-rata dibangun dua lantai terendam banjir hingga ke dalam rumah. Sebagian warga tampak bertahan di lantai dua rumah, sementara yang lainnya memilih mengungsi ke rumah saudara maupun kolega terdekat.

"Kami akhirnya ngungsi juga sebab listrik padam dan susah nyari makan, harus ke luar rumah," ujar warga lainnya Sudarno (52).

Menurutnya, selain akibat elevasi lahan perumahan yang rendah, banjir juga dipicu kondisi saluran air yang tidak berfungsi optimal.

"Kami sudah lapor juga ke pengurus RW dan kelurahan kalau saluran perlu dinormalisasi," katanya.

Tak hanya ratusan rumah, banjir juga menyebabkan sejumlah ruas jalan di Jakarta Timur terendam. Akibatnya, pelayanan bus Transjakarta belum dapat sepenuhnya beroperasi.

Halaman:

Tags

Terkini