METROPOLITAN - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memerintahkan kadernya di DKI Jakarta membuka dapur umum di seluruh wilayah ibu kota menyusul terjadinya banjir di sejumlah titik di Jakarta. Hingga kemarin, lokasi banjir semakin meluas dengan ketinggian air 30 sampai 60 sentimeter.
Ketua DPD PDIP DKI Jakarta, Ady Widjaja, mengatakan perintah Megawati untuk membuka dapur umum sejalan dengan napas partainya dalam semangat kerakyatan.
“Bergotong royong membantu rakyat yang kesusahan," katanya.
Menurut Adi, dapur umum yang dibuka bersama Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI-P dipusatkan di Kantor DPD PDI-P DKI Jakarta di Tebet, Jakarta Selatan.
Selain itu, dapur umum ini dibuka di Pademangan Barat, Kemayoran, dan lokasi lainnya. Menurut dia, sejak Selasa pagi, pengurus, kader, hingga simpatisan PDI-P sudah bersama-sama menyiapkan kebutuhan dapur umum. Bahan makanan yang diolah di dapur umum PDI Perjuangan semuanya berasal dari sumbangan pengurus, kader, serta simpatisan PDI Perjuangan.
"Makanan yang disalurkan pada korban banjir di Jakarta di antaranya nasi putih, telur ceplok, olahan mi, tumis sayur, aneka kue, serta minuman hangat," ujar dia.
Selain membuka dapur umum, kader PDIP juga membantu proses evakuasi korban banjir ke kantor-kantor dewan pimpinan cabang (DPC) PDI-P, ke rumah kader PDI Perjuangan, atau lokasi lain yang dianggap aman untuk mengungsi.
"Semoga banjir lekas surut dan tidak ada korban jiwa," kata Ady.
Tak hanya partai politik, ormas Islam, Nahdlatul Ulama (NU) menggalang donasi untuk membantu ribuan warga terdampak banjir di DKI Jakarta dan Bekasi. Upaya tersebut dilakukan semata agar para korban banjir tersebut segera mendapatkan pertolongan dari berbagai pihak.
Tim NU Peduli M Wahib Emha, menuturkan, sesaat setelah terjadinya banjir di sejumlah daerah di Jakarta, NU Peduli langsung mengirimkan pasukan agar dapat melakukan evakuasi bagi korban banjir. Selain itu bantuan pokok seperti makanan minuman pakaian dan peralatan bayi sudah tersalurkan secara merata.
“Alhamdilillah sejak pagi tadi Tim NU Peduli Banjir Jabodetabek sigap membantu mengevakuasi warga terdampak banjir salah satunya di titi terparah yakni di Kelurahan Halim Perdana Kusuma, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur,” katanya.
Sementara itu, Ketua LPBINU Mohamad Ali Yusuf menuturkan NU Peduli akan terus memantau perkembangan banjir di seluruh daerah di Indonesia terutama di DKI Jakarta. Menurut dia, banjir merupakan tanggung jawab bersama bukan tanggung jawab per orang atau lembaga tertentu.
NU, ujar dia, sebagai organisasi sosial keagamaan tentu tidak bisa bergerak sendiri, karena itu dibutuhkan keterlibatan masyarakat luas agar warga terdampak banjir dapat segera teratasi. (mdk/nu/els)