METROPOLITAN - Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok akan memberi bantuan bagi warga yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang hendak mengisolasi diri di rumah. Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, bantuan yang diberikan berupa logistik selama masa isolasi. ”Bagi PDP dan ODP yang melakukan isolasi mandiri di rumah akan mulai dibantu logistik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam kurun waktu tertentu,” ujar Idris. Idris juga berpesan kepada seluruh warga Kota Depok agar turut empati dan tidak mengucilkan bilamana ada tetangganya yang positif Covid-19, PDP ataupun ODP. ”Tidak ada lagi sikap mengucilkan. Pasien positif corona, PDP maupun ODP adalah korban. Mereka adalah saudara kita, keluarga kita. Mereka warga dan bangsa kita. Mereka adalah diri kita. Solidaritas sesama kunci sehat bangsa,” tegasnya. Sekadar informasi, saat ini angka Covid-19 di Kota Depok terus meningkat dengan angka 19 kasus terkonfirmasi positif corona, 173 orang berstatus PDP dan 568 orang berstatus ODP. Berdasarkan data tersebut, ternyata ada sembilan dari 19 orang berstatus PDP Covid-19 yang telah meninggal dunia. Sebanyak sembilan korban meninggal dunia ini tercatat sejak 18 hingga 25 Maret 2020. ”Berkenaan dengan banyaknya permintaan agar jumlah kasus PDP meninggal disampaikan kepada publik, hari ini kami sampaikan bahwa jumlah PDP yang meninggal di Kota Depok dari 18 sampai 25 Maret 2020 sebanyak sembilan orang,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana. Dadang menegaskan orang yang berstatus PDP itu tidak bisa dinyatakan positif ataupun negatif terjangkit virus corona. ”Perlu kami tegaskan, status PDP belum dinyatakan bahwa pasien tersebut positif atau negatif. Karena harus menunggu hasil pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) yang datanya dikeluarkan PHEOC (Public Health Emergency Operating Centre) Kementerian Kesehatan RI,” tandasnya. (tib/els/run)