METROPOLITAN.id - Puluhan jurnalis di Kabupaten Bogor mengikuti rapid test corona atau covid-19 di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Senin (30/3). Tes dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona lantaran para jurnalis masuk dalam katagori orang dalam resiko (ODR). Satu per satu, para jurnalis diambil sampel darahnya untuk diperiksa. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Bogor Dedi Syarif mengatakan, tugas jurnalis sama seperti tenaga kesehatan yang berada di garis terdepan dalam penanganan pandemi corona. Sehingga, penting untuk mengetahui kondisi para jurnalis apakah ada yang terpapar atau tidak. "Sekarang giliran memeriksa kesehatan para wartawan dan tenaga medis karena mereka juga masuk ODR," kata Dedi. Dari sekitar 24 jurnalis yang mengikuti rapid test, hasilnya menunjukan negatif corona. Menurutnya, rapid test ini terbilang akurat dan hasilnya bisa langsung diketahui sekitar 10 menit setelah tes. Namun jika ada hasil positif dalam rapid test, petugas akan menindaklanjutinya dengan melakukan tes swab untuk memastikan hasilnua. "Alhamdulillah hasilnya teman-teman negatif semua," ungkapnya. Dedi juga meminta seluruh masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat serta mengikuti imbauan pemerintah untuk meminimalisasi terpapar corona. Salah seorang jurnalis, Sandika mengaku bersyukur setelah mendapat hasil negatif. Sebab selama liputan, dirinya juga sempat khawatir karena sadar masuk dalam katagori ODR. Menurutnya, dengan profesi sebagai jurnalis foto, cukup sulit menerapkan imbauan bekerja di rumah atau work from home. Dirinya terkadang masih keluar untuk mengambil gambar, dengan catatan tetap mengedepankan protokol kesehatan dan melindungi diri seketat mungkin agar terhindar dari corona "Profesi jurnalis memang beresiko. Tapi Alhamdulillah hasil tes negatif dan ini cukup melegakan. Yang jelas tetap utamakan keselamatan dan kesehatan dan ikuti protokol kesehatan untuk teman-teman semua," tandasnya usai mengikuti tes. (fin)