METROPOLITAN.id - Lebih dari sepekan terakhir, Pasar Cileungsi menjadi buah bibir lantaran menjadi klaster baru penyebaran virus corona atau covid-19 dengan jumlah yang besar di Kabupaten Bogor. Sejak mengemuka klaster baru di pasar tersebut hingga Selasa (9/6), total sudah 26 orang terkonfirmasi positif corona dengan satu orang di antaranya meninggal dunia. Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, penambahan kasus pada klaster Pasar Cileungsi beberapa hari terakhir, bukan merupakan kasus benar-benar baru. Sebab, penambahan itu merupakan hasil tracking dari kasus-kasus sebelumnya. Meski begitu, pihaknya mengakui tidak menutup kemungkinan penutupan Pasar Cileungsi kembali dilakukan jika nantinya dalam proses tracking yang sedang dilakukan, kasus positif kembali terjadi dan terus meningkat. "Klaster Pasar Cileungsi memang nambah, tapi sebetulnya itu data yang lama, maksudnya hasil tracking. Itu juga pertimbangan ke depannnya ditutup lagi untuk sterilisasi atau tidak. Kalau nantinya harus ditracking, ternyata hasil trackingnya masih terus naik, itu kemungkinan sih ditutup karena harus disterilkan lagi," kata Syarifah, Rabu (10/6). Sejauh ini, pedagang hingga pengunjung yang diketahui interaksi dengan orang dengan kasus positif sudah dilakukan tes dan tracking agar terawasi. "Tracking terus berlanjut. Kalau sudah keluar hasilnya, baru diisolasi. Kalau belum ada hasilnya, apa yang menjadi dasar mereka diisolasi. Kita upaya terus, apalagi dari Pemprov Jaa Barat juga sekarang ada kebijakan ada 70 atau 700 pasar ya, menjadi pusat swab dari Jawa Barat. Kita tunggu itu juga," jelasnya. Sementara itu, Direktur PD Pasar Tohaga Haris Setiawan menuturkan, sejauh ini belum ada instuksi untuk penutupan kembali Pasar Cileungsi. Hanya saja, protokol kesehatan Covid-19 lebih di perketat dan pasar masih buka sesuai jam aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yakni buka pada pukul 04:00 WIB hingga pukul 13:00 WIB. "Belum ada instruksi untuk ditutup kembali dari Pemkab. Yang jelas setiap hari pengecekan suhu, dan skrining masker pedagang dan pengunjung, penyemprotan disinfektan dua hari sekali. Lalu woro-woro penggunaan masker dan woro-woro jam operasional pasar. Di Pasar Cileungsi sendiri pemasangan wastafel ada kurang lebih 40 titik. Wastafel portabel dan toren," ujarnya. (ryn/b/fin)