METROPOLITAN - 657 Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, hingga kini belum terima dana kerohiman, dari dampak program pembangunan dua jalur (double track) Bogor-Sukabumi.
Tak hanya di kelurahan Empang saja, hal serupa juga terjadi di Kelurahan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan. Sebanyak 220 KK di Kelurahan Batu Tulis, juga belum mendapatkan dana kerohiman dari proyek Direktorat Jendral Perkereta Apian (DJKA) Kementerian Perhubungan tersebut.
Camat Bogor Selatan Hidayatullah membenarkan, jika ribuan warganya yang terdampak proyek double track, hingga kini masih ada yang belum terima dana kerohiman dari DJKA.
"Di Kelurahan Empang yang belum dapat ada 2.453 warga dari 657 KK. Di Kelurahan Empang ada 527 warga dari 220 KK, yang belum mendapatkan dana kerahiman," katanya.
Berdasarkan data yang ada pada pihaknya, setidaknya program milik pemerintah pusat tersebut, berdampak pada 1.966 bidang lahan, 5.878 jiwa dan 1.619 KK, yang tersebar di tujuh kelurahan yang ada di Kecamatan Bogor Selatan.
"Dari tujuh kelurahan yang terdampak, lima kelurahan sudah mendapatkan dana kerohiman dari DJKA, dan dua kelurahan lainnya belum. Yang sudah itu Kelurahan Bondangan, Lawangggintung, Genteng, Kertamaya, dan Kelurahan Cipaku. Kalau yang belum itu Kelurahan Empang dan Batutulis," katanya.
Orang nomor wahid di Kecamatan Bogor Selatan ini menjelaskan, untuk di Kelurahan Empang terdapat 802 bidang lahan milik warga. Sementara di Kelurahan Batutulis ada 368. Sampai saat ini, kedua lokasi tersebut belum mendapatkan dana kerohiman dari DJKA.