METROPOLITAN.id - Nongkrong sambil ngopi memang saat ini termasuk yang dibatasi lantaran masih pandemi Covid-19. Protokol kesehatan jadi kewajiban untuk diterapkan saat ngopi. Berbagai kedai kopi pun berinovasi untuk bisa bertahan dalam kondisi pandemi, salah satunya Kedai Kopi Kromosom 78 Pemilik Kedai Kopi Kromosom 78, Yessy Kristiani Meilani menceritakan, kedai kopi miliknya jadi salah satu yang bisa bertahan tanpa harus mengorbankan banyak orang di tengah kesulitan dalam kondisi pandemi. Dari segi manajemen, Kromosom 78 sama sekali tak mengurangi pekerja ataupun merumahkan karyawan. Salah satu strateginya, ia menggaet komunitas agar datang ke Kromosom sebagai sasaran marketnya. Alhasil, kedai yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani nomor 78, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor itu bisa bertahan hingga sekarang. "Kita gaet komunitas. Di era menuju new normal ini mereka adalah market kita. Mereka yang tumbuh bareng kita, terbukti dengan cara itu, Kromosom 78 bisa survive," katanya kepada Metropolitan.id, Jumat (21/8). Meski sudah beroperasi seperti biasa, protokol kesehatan masih yang utama. Pemakaian masker, face shield dan cuci tangan harus dilakukan sebelum masuk. Selain itu, manajemen rutin melakukan penyemprotan desinfektan di semua sudut kedai. "Kami batasi juga kapasitas konsumen yang datang. Begitu sudah ramai, harus take away," tegasnya. Sementara itu, Barista Kedai Kopi Kromosom 78 Aga Yudistira mengatakan, kopi susu dan kopi hitam masih menjadi varian favorit di Kromosom 78. Aga memastikan olahan kedua kopi itu berbeda dengan kedai kopi lainnya. Plus,brewing kopi yang berbeda. Pada akhir bulan ini, Kromosom 78 akan kembali mengeluarkan varian baru. Dengan bersahabat agar keinginan ngopi konsumen terpenuhi namun kocek tidak terbebani. "Banyak teman-teman yang alami kesulitan ekonomi. Sehingga tidak ingin memberatkan tabungan mereka," paparnya. Kedai kopi yang mengusung tema vintage ini buka setiap hari, kecuali saat dilakukan penyemprotan disinfektan.(dil/a/ryn)