METROPOLITAN - Pelaku begal Cimanggu Raya, Kelurahan Waringinjaya, Kecamatan Tanahsareal, pada Rabu (18/9) belum terungkap identitasnya. Namun diduga pelaku berjumlah lima orang. Hal itu diutarakan korban, Arista (28), saat menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya. Sebelum kejadian, ia sedang jalan pulang dari tempat kerjanya sekitar pukul 23:30 WIB. ”Pas jalan di Jalan Taman Cimanggu memang sepi. Saya juga nggak ngerasa diikutin mobil. Cuma pas dekat lokasi di depan Bakso Pak Mien saya langsung dipepet mobil Avanza,” katanya. Saat dipepet, lanjut dia, turun dua pria berbadan besar sambil menodongkan pistol ke arahnya. Selain itu, seorang pelaku yang mengaku polisi juga memiting kepalanya, sementara yang pelaku satunya lagi membawa kabur sepeda motor. ”Kejadiannya cepat banget, nggak sampai 5 menit. Leher saya dipiting dan dibawa masuk. Mata dan mulut saya langsung ditutup lakban, tangan dan kaki saya diikat,” ujarnya. Di dalam mobil, Aris melihat ada dua pria di kursi depan, lalu di bagian tengah ada dua pria duduk mengapitnya. ”Jadi mata saya ditutup, tapi saya ngerasa di kiri kanan saya ada orang,” tambahnya. Selama di perjalanan, dia diinterogasi dan dituduh kalau ia pengguna narkoba. Sesekali, ia dipukul dan badannya ditindih paha pelaku. ”Jadi, badan saya ditindih pahanya pelaku biar nggak ketahuan orang-orang. Pas saya jawab pertanyaan, badan saya diangkat trus lakban di mulut saya dibuka,” tuturnya. Selain dipukuli, diduga lehernya dilukai menggunakan benda tumpul menyerupai senjata api. Bekas luka di lehernya pun berbentuk bulat seperti ujung pistol. ”Saya sudah pasrah, tas saya, dompet, HP semua diambil. Saya sempat nggak sadarkan diri karena dipukuli,” ungkapnya. Sekitar satu jam, Aris diajak berkeliling hingga akhirnya dibuang di kawasan Desa Cikeasudik, Gunungputri. Sekitar pukul 00:30 WIB, ia dibuang di pinggir jalan dan lokasi di sana saat itu sepi dan tidak ada penerangan. Beruntung, ada satpam masjid dan polisi sedang berpatroli menolongnya. Pukul 03:00 WIB ia diantar menuju kapolsek Tanahsareal untuk melaporkan kejadian tersebut. Kini kasus tersebut diambil alih Satreskrim Polresta Bogor Kota. ”Sedang dalam lidik,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Firman Taufik. Ia menyebut aksi begal dengan mengaku polisi merupakan modus lama. Hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut mengenai para pelaku tersebut. (cr3/c/els/py)