METROPOLITAN.id - Satpol PP Kabupaten Bogor akhirnya angkat bicara soal aksi kekerasan oknum anggotanya saat membubarkan aksi mahasiswa di depan gerbang Kantor Bupati Bogor, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (17/9). Ada tiga poin yang disampaikan Satpol PP Kabupaten Bogor dalam menyikapi insiden tersebut. Pertama, Satpol PP turut prihatin atas terjadinya insiden tersebut. Di tengah pemberlakuan PSBB Pra Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) berdasarkan Perbup No. 60/2020. Seharusnya aksi demonstrasi yang mengundang kerumunan tanpa protokol kesehatan tersebut tidak diperkenankan. Kedua, Satpol PP Kabupaten Bogor memohon maaf atas terjadinya insiden dalam aksi demonstrasi tersebut. "Ketiga, kami sedang melakukan pendalaman secara internal terhadap insiden yang melibatkan satpol PP Kabupaten Bogor dan akan menyampaikan secepat mungkin hasil dari pendalaman yang dilakukan," kata Kasatpol PP Kabupaten Bogor, Agus Ridallah dalam keterangan tertulis yang diterima Metropolitan.id, Kamis (17/9) malam. Sebelumnya, aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor di depan gerbang Kantor Bupati Bogor, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor berujung ricuh. Massa aksi sempat baku hantam dengan petugas Satpol PP Kabupaten Bogor yang mengamankan aksi. Kericuhan terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, massa aksi menuntut soal polemik dugaan maladministrasi proyek pembangunan di RSUD Leuwiliang. Mulanya, para mahasiswa terlibat adu dorong dengan aparat di pintu gerbang kantor bupati. Tak berselang lama, sejumlah aparat Satpol PP dan Polisi ramai-ramai keluar dari dalam gerbang mendekati para mahasiswa di luar gerbang. Saat di luar gerbang, kericuhan pun tak terhindarkan. Baku hantam antara massa aksi dan petugas Satpol PP Kabupaten Bogor terjadi. Bahkan, video pembubaran aksi oleh anggota Satpol PP tersebut langsung viral di grup-grup WhatsApp. Musababnya, cara mereka membubarkan massa terkesan sadis. Yang paling menyita perhatian, ada salah satu anggota Satpol PP yang melayangkan 'tendangan terbang' ke salah satu massa aksi hingga tersungkur. Tak sampai di situ, anggota Satpol PP masih terus berusaha memukuli pendemo tersebut. "Kita cukup kecewa dengan aparat hari ini terkesan refresif," kata Korlap Aksi, Badru Tamam. (fin)