METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyampaikan gambaran umum Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUPA) dan Rancangan Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPAS-P) dalam Rapat Peripurna di Gedung DPRD Kabupaten Bogor, Kamis (17/9). Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto merespon positif apa yang disampaikan Pemkab Bogor. Menurutnya, tema 'Membangun Masa Depan Kabupaten Bogor dengan Pancakarsa Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Daerah dan Pelayanan Sosial' yang diajukan Pemkab Bogor memiliki semangat yang sama dengan DPRD Kabupaten Bogor. "Secara umum apa yang disampaikan Bupati Bogor punya semangat yang sama dengan kami di DPRD, yakni pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid19 dan tentunya peningkatan derajat kesehatan masyarakat," ujar Rudy. Meski demikian, Rudy berharap gambaran umum yang disampaikan Bupati Bogor harus diterjemahkan dalam perencanaan dan alokasi anggaran di masing-masing SKPD. Jika alokasi anggaran dan program di masing-masing SKPD tidak berdampak pada dua hal tersebut, DPRD akan secara tegas meminta adanya perubahan. "Ini kan yang disampaikan masih gambaran umum, rancangan ini nanti akan disampaikan ke Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah belum menyerahkan secara detail penggunaan anggaran di masing-masing SKPD, jadi kita akan membahasnya bersama. Kalau nanti tidak sesuai dengan semangat pemulihan ekonomi dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, pasti akan minta diubah dan disesuaikan," ungkapnya. Rudy menjelaskan, prioritas belanja daerah dalam APBD Perubahan ini sangat menentukan nasib masyarakat Kabupaten Bogor. Pandemi covid-19 yang berdampak pada kesehatan dan perekonomian masyarakat berpotensi menimbulkan krisis ekonomi dan gangguan stabilitas keamanan daerah. Saat ini, pandemi Covid19 membuat pertumbuhan ekonomi di Bumi Tegar Beriman turun hingga 10,54 persen. Jumlah penduduk miskin juga diprediksi naik 2,48 persen menjadi 9,14 persen di akhir tahun. Peningkatan presentase kemiskinan Kabupaten Bogor lebih tinggi dibanding Nasional dan Jawa Barat sebesar 0,28 persen dan 0,62 persen. Tingkat pengangguran terbuka juga diprediksi meningkat 3,77 persen. Angka ini lebih besar dari Nasional dan Jabar yang diprediksi meningkat sebesar 2,9 persen dan 3,94 persen. "Jadi kami menekankan agar APBD Perubahan ini bisa mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena itu juga akan mengatasi persoalan kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Bogor," tegasnya. (fin)