METROPOLITAN.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor terus melakukan pelacakan terkait penyebaran Covid-19 di Kota Bogor dengan melakukan swab massal. Sejauh ini, Dinkes Kota Bogor sudah melakukan swab test terhadap 14.399 orang. "Target awal kita kan 11 ribu orang, itu sesuai anjuran WHO. Nah sekarang kita targetkan setiap hari itu 1.000 orang untuk pelacakan," ujar Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Senin (21/9). Ia menjelaskan, berdasarkan data per 19 September lalu, positivity rate Kota Bogor berada di angka 16,67 persen, dengan jumlah sampel harian 125 orang. Ini lebih tinggi dari batas aman standar WHO dimana hanya 5 persen. Positivity rate sendiri adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif lewat tes Corona dibandingkan dengan total jumlah tes. "Nah data ini kan untuk pemetaan lagi nanti, kita tracing lagi, sampai benar-benar gak ada lagi penyebaran," jelas Retno. Lebih lanjut, Retno menerangkan kalau klaster rumah tangga, masih menjadi salah satu klaster terbesar di Kota Bogor. Berdasarkan data Dinkes Kota Bogor per 19 September, sebanyak 452 orang dikonfirmasi positif Covid-19 dari klaster rumah tangga, lalu 268 orang klaster luar Kota Bogor dan 139 orang terkonfirmasi positif dari non-klaster. "Nah non-klaster ini mereka merasa tidak pernah kontak dengan yang positif dan memang tidak bisa dikategorikan," jelas Retno. Berdasarkan hasil kajian epidemiologi, non-klaster ini lahir karena adanya transmisi virus di tempat umum atau fasilitas sosial karena sudah terjadinya transimisi lokal. "Ini kan artinya sudah tidak jelas lagi mereka tertular dari mana. Jadi saya harap masyarakat agar lebih berhati-hati," jelas Retno. (dil/a/ryn)