berita-hari-ini

Pernah Positif Covid-19, Bima Arya Ingin Jadi Bahan Uji Coba Vaksin di Kota Bogor

Minggu, 4 Oktober 2020 | 12:38 WIB

METROPOLITAN.id - Pemerintah pusat merencanakan uji coba vaksin Covid-19 di beberapa tempat, salah satunya di Puskesmas Tanahsareal, Kota Bogor. Tak hanya itu, Wali Kota Bogor Bima Arya pun menyatakan diri siap untuk menjadi orang yang diuji coba vaksin Covid-19 di Kota Bogor itu. Hal itu, ia ungkapkan saat melakukan simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tanahsareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (4/10). "Saya siap dijadikan uji coba vaksin," ungkap Bima. Berbeda dengan Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) yang juga menjadi orang yang diuji cobakaj vaksin Covid-19 di Bandung, Bima Arya mesti melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada tim kesehatan. Sebab tidak seperti RK, Bima Arya pernah merasakan jadi pasien positif Covid-19. "Kalau saya alumni (pasien Covid-19) ya. Jadi saya harus minta konsultasi dulu ke tim kesehatan, ke dokter ahli. Apakah kalau alumni masih perlu vaksin, atau kalau perlu vaksinnya itu khusus atau tidak. Nag saya nggak tahu. Tapi kalau siap, ya harus selalu siap lah gitu," kata Bima. Terkait dengan tata cara vaksinasi yang akan dilakukan di Puskesmas Tanahsareal, Bima menerangkan bahwa kesiapan pihak puskesmas Tanah Sareal saat ini sudah matang. Mulai dari jalur darurat, ketersediaan IGD hingga ruang rawat inap, semuanya sudah terpenuhi. Selain itu, tahapan vaksinasi juga sudah dikuasai oleh para tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Tanahsareal. "Jadi nanti begitu selesai divaksin, setengah jam duduk dulu untuk diberikan sosialisasi sambil dilihat reaksinya ya, observasi dulu. Nah kalau 30 menit lancar dipersilahkan pulang. Kalo misalnya ada gejala atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), nanti ada jalur khusus. Memang sangat jarang terjadi, nanti kita antisipasi, ada jalur khusus ke IGD, kemudian ada ambulans, kira-kira begitu," jelas Bima. Dalam melakukan simulasi vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal, turut hadir perwakilan dari Kementerian Kesehatan. Terpisah, Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono, mengungkapkan bahwa vaksinasi akan mulai dilakukan di Indonesia pada Desember mendatang. Rencanaya, vaksin dari Rusia akan didatangkan sebanyak 27 juta dosis pada Desember. Lalu pada Juni akan ada vaksin sinofac dan biofarma sebanyak 100 juta dosis dan Desember 2021 akan ada 200 juta dosis vaksin lagi. "Untuk Desember akan digunakan kepada nakes terlebih dahulu dan masyarakat umum baru bisa divaksin pada Juni," beber Tri. Sambil menunggu vaksin datang, Tri menerangkan kondisi di Kota Bogor harus ditangani terlebih dahulu. Dimana klaster-klaster besar seperti rumah tangga, perkantoran dan imported case harus ditekan penyebarannya. Sekadar diketahui, resiko penularan Covid-19 di Kota Bogor masih didominasi oleh klaster rumah tangga, berdasarkan data dari dinas kesehatan per 4 Oktober total orang yang terpapar ada 499 orang. Lalu di posisi kedua ada klaster luar Kota Bogor dengan total 322 orang dan posisi ketiga ada non-klaster dengan total 193 orang. (dil/b/ryn)

Tags

Terkini