METROPOLITAN.id - Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Suara Rakyat (Gemasura) angkat suara soal keberadaan Holland Bakery dan KFC di RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor. Ketua Umum Gemasura Bogor, Ahmad Fadilah menilai keberadaan keduanya riskan. Sebab, hal tersebut mencerminkan ketidakpedulian manajemen terhadap potensi UMKM masyarakat. "Kenapa harus dua merk itu. Kan bisa manajemen menyediakan tempat bagi produk UMKM masyarakat, ketimbang menyediakan tempat untuk brand lain," katanya, Senin (19/10). Meski secara aturan dan regulasi keberadaan dua brand tersebut tak menjadi soal, namun secara sosial keberadaan keduanya sangat disayangkan. Gemasura menyarankan lebih baik RSUD Cibinong mengakomodir kepentingan para pedagang dan pengusaha kecil yang merupakan warga aseli sekitar. "Lebih baik buat kantin khusus yang diisi para pedagang yang berasal dari masyarakat sekitar. Jadi keberadaan RSUD Cibinong juga bisa meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, ketimbang menyediakan lahan atau tempat khusus untuk Holland Bakery dan KFC itu," tegas Ahmad. Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama RSUD Cibinong, Wahyu Eko Widiharso mengatakan, keberadaan dua brand ternama tersebut merupakan hasil dari kerjasama. Bahkan keduanya, dikenakan biaya sewa per bulan untuk dapat berjualan dan mendapatkan tempat di RSUD Cibinong. Meski begitu, orang nomor satu di RSUD Cibinong tersebut tak mau berkomentar banyak mengenai hal tersebut. "Itu sewa per bulan dengan sistem kontrak per tahun. Hubungan ini dengan covid-19 apa yah. Kalau pengen tahu ya tidak usah direkam," ketusnya. (ogi)