berita-hari-ini

Ada Kolam Retensi, Warga Cibuluh Bogor Masih Saja Kebanjiran

Minggu, 25 Oktober 2020 | 22:25 WIB
BANJIR : Banjir di salah satu rumah warga di Cibuluh, Kota Bogor. (foto:dokumentasi warga)

METROPOLITAN.id - Hujan deras yang melanda sebagian besar wilayah Kota Bogor akhir pekan lalu berdampak terjadinya banjir di beberapa lokasi, salah satunya di Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara. Padahal, di sekitar lokasi banjir, terdapat Kolam Retensi yang sejatinya dibangun untuk mengatasi banjir di Bogor hingga Jakarta. Warga Cibuluh, Jamal mengatakan, bencana banjir yang menimpa wilayahnya kini sudah seperti bencana rutin karena tiap hujan deras, air pasti meluap ke pemukiman warga. Berbagai solusi yang ada, disebut tidak berpengaruh karena tetap saja warga kebanjiran. Termasuk adanya kolam retensi “Sudah seperti bencana rutin, tiap hujan besar, pasti banjir di kami. Sepertinya belum ada perubahan sejak adanya sumur retensi yang katanya untuk penanganan banjir,” katanya. Senada, warga Kampung Keramat RT 4/1 Cibuluh, Iwan Kurniawan juga menyebut banjir masih terjadi meskipun sudah ada Kolam Retensi. Malah menurutnya, adanya kolam retensi justru memperluas area yang kena banjir. “Malah makin banjir, wilayah kampung kramat RT 4 dan 5, yang banjir. Alih-alih bangun kolam retensi, yang katanya untuk kurangi debit air, kalau curah hujan tinggi kenyataannya bukan mengurangi, malah area yang kena banjir malah lebih luas. Sebab lahan diatas kolam retensi elevasinya lebih tinggi dari rumah-rumah warga. Sayang disayangkan malah jadi kolam pancing,” tandasnya. Ia mengakui, sebagai solusi, warga pernah meminta dibuatkan sodetan untuk Kali Baru, yang ada di dekat Pos Damkar Cibuluh. Sayangnya, hingga kini belum ada penanganan. “Tentu kita berharap itu segera direalisasikan, nggak mau kita banjir terus,” ujarnya.
-
Menanggapi hal itu, Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra mengakui, saat debit hujan cukup tinggi, fungsi kolam retensi memang belum menjawab permasalahan. Sebab debit air dari beberapa sungai yang bermuara ke sungai Ciluar. Ada pintu air yang menghubungkan Sungai Ciluar dengan Kali Baru tapi pintu air ini tidak beroperasi atau tertutup. “Jika pintu air ini bisa dibuka, akan membagi debit air sungai Ciluar ke Kali Baru. Permasalahannya, lokasi pintu air tersebut berbatasan langsung dengan kabupaten Bogor dan ada beberapa bangunan yang menutupi pintu air tersebut. Segera akan kami laporkan kepada pimpinan untuk dapat ditindaklanjuti,” tegasnya. Ditanya soal solusi jangka pendek untuk banjir ini, mantan Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Kota Bogor itu menyebut ada rencana untuk membuat tanggul hingga Tembok Penahan Air. Selain itu, mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih aman. Beberapa warga disebut sudah pindah atau evakuasi ke rumah keluarga yang aman dan ke Rusunawa. “Untuk TPT itu, kemungkinan bisa ke pos Biaya Tidak Terduga (BTT) atau kegiatan rutin dari Dinas PUPR. Untuk mengungsi dampak banjir belum terpantau, tapi yang mengungsi dampak longsor sudah ada sekitar 20 KK (Kepala Keluarga) mengungsi ke keluarga dan 2 KK mengungsi ke rusunawa Kejadian tersebut pun mendapat perhatian serius Anggota DPRD Kota Bogor fraksi PPP Akhmad Saeful Bakhri. ASB, sapaan akrabnya mengatakan bahwa pembangunan kolam retensi merupakan bangunan yang perencanaanya kurang matang, sehingga menjadi penyebab utama terjadinya banjir. Setiap pembangunan harus melalui perencanaan yang matang, sehingga fungsi atau manfaat bangunan itu menjadi solusi, bukan sebaliknya. Kalau kolam retensi ini, malah menjadi petaka bagi warga," ucapnya.
-
  Dia bersama tim relawan sadulur salembur langsung terjun ke lokasi untuk membantu warga dan memberikan bantuan sembako. Diketahui, banjir terjadi di beberapa titik di Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, pada Sabtu (24/10) lalu itu. Diantaranya, Kampung Ciheuleut RT 02,05,06/RW 06. Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, penyebab kejadian banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas deras yang mengguyur wilayah tersebut dan meluapnya aliran kali Ciparigi. Dampaknya, sekitar 60 rumah terendam banjir dengan ketinggian satu meter. (ryn)

Tags

Terkini