METROPOLITAN.id - Pandemi Covid-19 memaksa berbagai aktivitas harus dikerjakan dari rumah dengan segala keterbatasannya. Meski demikian, dosen-dosen dari IPB University tak menghentikan langkahnya untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat. Adalah Dr. Illah Sailah (Fakultas Teknologi Pertanian) dan Dr. Dwi Guntoro (Fakultas Pertanian) dari IPB University yang tetap bergerak di tengah pandemi. Dua dosen ini memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah dapur menjadi pupuk organik cair. Bedanya, penyuluhan kali ini berlangsung secara daring alias tanpa tatap muka pada 24-25 Oktober 2020. Pada tanggal 24 Oktober, pertemuan dengan masyarakat berlangsung secara virtual melalui Zoom dan diikuti oleh 100 peserta dari Aceh, Kalimantan Tengah, NTB, Jabar dan DKI Jakarta. Para peserta sebagian besar datang dari kalangan akademisi (dosen dan guru) maupun yang berkarya di luar bidang pertanian. Dalam kesempatan tersebut, telah dipaparkan tentang manfaat dan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), cara perbanyakan Mikroorganisme Lokal (MOL) dan penggunaan POC untuk tanaman. Peserta sangat antusias bertanya tentang pembuatan dan kemungkinan penggunaan bahan lain atau bahan campuran yang tidak diperbolehkan untuk dimasukkan. Ketika ditanya tentang bahan lain untuk menggantikan gula merah, Illah Sailah menjelaskan bahwa gula merah dapat diganti dengan molase atau gula pasir, karena sama-sama menjadi sumber energi bagi pertumbuhan mikroba. “Mengenai penggunaan yang efektif untuk tanaman, tergantung jumlah mikroba yang ada dalam POC. Biasanya 1 liter POC dapat diencerkan dalam 200 liter, apabila sudah dilakukan uji secara lengkap," ujar Dwi Guntoro menambahkan. Untuk praktik pembuatan POC sendiri telah didemonstrasikan dan diikuti oleh peserta yang sebelumnya telah mengikuti pertemuan virtual, (25/10). Praktik ini diselenggarakan di Pakuan Regency Bogor dan diikuti 30 orang peserta yang disaksikan langsung Lurah Margajaya, Yudi Maryudi Somiki dan Ketua RW 03 klaster Linggabuana di Kebun Edukasi. Tentunya seluruh peserta tetap menerapkan protokol kesehatan. “Saya ingin hal yang sama dilaksanakan di beberapa RW lainnya karena hal seperti ini sederhana tapi manfaatnya besar. Terima kasih bapak dan ibu dosen yang sudah bersedia berbagi pengetahuan dan pengalamannya," ungkap Lurah Yudi.
-