Luas wilayah Kabupaten Bogor yang memiliki 40 kecamatan bukan perkara mudah bagi Letkol Inf Sukur Hermanto. Sudah empat bulan, Sukur menjabat sebagai Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0621 Kabupaten Bogor. SEBELUM menjabat dandim, Letkol Inf Sukur Hermanto menjabat Kasdim di salah satu Kodam di Kalimantan Barat. ”Sebelumnya saya dulu menjabat kasdim di Kalimantan Barat. Tapi resminya 7 Agustus menjabat Dandim Kabupaten Bogor,” kata Letkol Inf Sukur Hermanto kepada Metropolitan. Ayah dua anak ini menuturkan, luasnya wilayah Kabupaten Bogor dari segi pembangunan harus menyasar pada sektor pelosok untuk meningkatkan ekonomi masyarakat serta akan meningkatkan sektor lainnya. ”Salah satunya masih ada warga yang tidak punya data kependudukan di Kecamatan Tenjo,” beber lelaki asal Temanggung, Jawa Tengah ini. Setelah lulus dari Akademi Militer (Akmil) di Magelang, ia pernah menjalani pendidikan dasar dan pendidikan pertama dengan Agus Harimurti Yudhoyono, anak mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). ”Saya lulus dari Akmil 1997. Kebetulan saat itu memang satu letting (angkatan, red) dengan Agus Harimukti,” ujarnya. Setelah pendidikan selesai, skup penugasan banyak saat itu. Ada yang masuk Kopasus, ada yang masuk Kostrad dan masuk Batalyon di seluruh Indonesia. ”Pertama saya tugas di Sulawesi, setelah itu ada program Akmil. Akhirnya para alumni dikumpulkan, yang berprestasi untuk mendidik adik-adik kita angkatan 2004 hingga 2005,” ujarnya. Setelah itu, sambung Sukur, dirinya langsung bertugas di Aceh selama enam tahun, dilanjutkan dengan sekolah pertama. Setelah itu ditugaskan di Kalimantan Barat. ”Yang pasti, setiap wilayah punya tantangan yang berbeda. Baik satuan, kondisi daerah dan lingkungan, termasuk prajuritnya itu sendiri. Secara garis besar, mungkin saya ini sudah berdinas dari setengahnya Indonesia,” bebernya. Selain itu, sambung Sukur, berdinas dan berkeluarga juga harus berimbang. Karena satu daerah punya tantangan, ia berupaya sebaik mungkin dan maksimal dalam melaksanakan tugas. Meski begitu, ia mengaku tetap mengedepankan keluarga. ”Bagaimana pun keluarga bukan hanya pelengkap, tapi sangat penting bagi saya pribadi. Misalkan kita dinas ke mana, waktunya lama berbulan-bulan, kita tetap intens berkomunikasi,” tukas Sukur.(mul/c/els/py)