METROPOLITAN.id - Beberapa hari ini sebagian besar wilayah Kota Bogor diguyur hujan sejak pagi hingga sore bahkan malam hari. Tak ayal, kekhawatiran terjadinya banjir di beberapa titik di Kota Bogor pun muncul. DPRD Kota Bogor pun mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk membenahi atau merevitalisasi saluran air (drainase) yang ada agar tidak terjadi banjir serta kerusakan pada jalan-jalan di Kota Bogor. Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil mengatakan, dengan pembangunan yang terus berlangsung, kekhawatiran itu terus muncul. Ia mencontohkan pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang masih berjalan, disebut bisa menambah akumulasi debit air yang akan mengalir ke pemukiman-pemukiman saat curah hujan tinggi. "Terakhir kita saksikan di Griya Cimanggu Indah yang biasanya tidak banjir, tahun ini alami banjir yang cukup besar. Kejadian ini harus ada penanganan segera mengenai revitalisasi drainase di Kota Bogor. Terlebih beberapa hari ini Kota Bogor diguyur hujan tanpa henti," katanya, Minggu (5/12). Dari enam kecamatan di Kota Bogor, sambung dia, wilayah Tanahsareal disebut harus dapat perhatian lebih untuk revitalisasi drainase lantaran rawan dengan adanya proyek Jalan Tol BORR. Termasuk, kata dia, beberapa lokasi yang sering kena banjir seperti Perumahan Tamansari Persada, di Kecamatan Tanahsareal, yang juga butuh penanganan ekstra agar drainase bisa berjalan optimal. Adit, sapaan karibnya menambahkan, dengan alokasi anggaran yang ada namun tidak ada penanganan segera, banjir tidak hanya akan berdampak pada rumah-rumah warga, tapi juga terhadap infrastruktur jalan yang sudah dibangun. "Contoh jalan yang rusak karena drainase nggak baik misalnya Jalan Kayumanis, Mekarwangi dan Jalan Kencana yang ke Cilebut, Kabupaten Bogor. Walaupun sudah beberapa kali pemeliharaan, jalannya tetap rusak," ungkap politisi PKS itu. Selain persoalan infrastruktur jalan di wilayah Tanahsareal, ada beberapa titik yang longsor butuh penanganan segera. Bahkan, kata Adit, sebaiknya jalan seperti Jalan Kencana yang beresiko rusak terus menerus perlu ditingkatkan melalui betonisasi. "Memang sistem drainase ini dikaji ulang, sehingga kami bisa menangani debit air yang cukup besar ketika curah hujan yang tinggi seperti sekarang," pungkasnya. (ryn)