berita-hari-ini

Pertama Kali di Kota Bogor, Proyek Dua Jembatan Rp194 M Pakai Metode Rancang Bangun

Jumat, 25 Desember 2020 | 12:44 WIB
DIPERBAIKI : Jembatan Otista jadi salah satu jembatan yang akan diperbaiki menggunakan dana PEN. (FOTO:Fadli/Metropolitan)

METROPOLITAN.id - Dua jembatan uzur yang berada di seputaran Kebun Raya Bogor (KRB), Kota Bogor, yakni Jembatan Otto Iskandardinata (Otista) dan Jembatan Sempur, direncanakan bakal mengalami perbaikan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan pembangunan ulang dua jembatan tersebut dengan pembiayaan dari pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat. Tak tanggung-tanggung, untuk membangun dua jembatan itu, biaya yang diajukan mencapai Rp194 miliar.

Selain itu, untuk pertama kalinya Kota Bogor akan menggunakan metode rancang bangun atau design and build pada proyek ini. Pada metode ini, penyedia jasa memiliki satu kesatuan dalam pelaksanaan konstruksinya. Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Sony Rijadi.

"Satu penyedia jasa, nanti meliputi pekerjaan desain, membangun, pengawasan dan pengendalian. Itu jadi satu. Memang metode ini ada syaratnya, yakni harus mempunyai data teknis. Nah kita sudah punya desain awal untuk dua proyek itu," katanya kepada Metropolitan.id, Rabu (23/12).

Ia menambahkan, dipilihnya metode rancang bangun ini karena pekerjaan dua jembatan ini merupakan satu kesatuan dari sisi aliran sungai Ciliwung dan arus lalu lintas sama, yakni sama-sama berada di jalur seputaran KRB.

Mantan kepala bidang pada Bappeda Kota Bogor pun membenarkan bahwa sebelumnya Kota Bogor belum pernah menggunakan metode ini. Sebab, selama ini pekerjaan yang ada di Kota Bogor nilainya dibawah Rp100 miliar.

"Jika terlaksana, ini jadi metode baru pertama kali di Kota Bogor," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tata Ruang, Tata Bangunan, Pengawasan Pengendalian dan Perencanaan pada Dinaa PUPR Kota Bogor, Sultodi Mahbub menjelaskan, estimasi pembangunan jembatan baru di Otista senilai Rp120 miliar, sedangkan jembatan Sempur Rp74 miliar. Sehingga jika ditotal nilainya mencapai Rp194 miliar.

"Konsep pembangunan jembatan saat ini penggantian,dari rencana awalnya hanya pelebaran dan perbaikan.serta tidak menyatu dengan jembatan lama. Karena jembatan lama sudah berusia cukup lama, jadi dibangun jembatan baru. Ini juga untuk mendukung rencana kedepan transportasi trem," ujarnya.

Tak hanya membangun jembatan, kata dia, konsep pembangunan sekaligus juga melakukan penataan kawasan jembatan yang terintegrasi dengan pedestrian seputaran Kebun Raya Bogor. Penataan penguatan pada sayap-sayap jembatan untuk pejalan kaki.

Todi, sapaan karibnya melanjutkan, pembangunan kedua jembatan tersebut akan dilakukan berbarengan di tahun yang sama. Dalam pelaksanaan nanti, ia juga memastikan arus lalu lintas kendaraan tidak ditutup total. Artinya, kendaraan masih bisa melintas di jalan Otista maupun Jalan Jalak Harupat.

"Teknisnya ada rekayasa lalu lintas. Itu juga tidak sekaligus dibongkar semua. Kanan kiri dulu dibangun, (bagian) tengahnya tetap masih bisa berfungsi. Setelah itu selesai baru ke tengah. Jadi secara lalu lintas tidak ditutup total. Ini berlaku sama, untuk (Jembatan) Otista dan Sempur," pungkasnya. (ryn)

Tags

Terkini