METROPOLITAN.id - Baru kurang dari sepekan awal tahun 2021, kondisi Pasar Jambu Dua Kota Bogor justru terlihat lebih sepi dari biasanya. Beberapa lapak pedagang terlihat sepi dari aktifitas. Saat ditelusuri, ternyata lapak para pedagang yang kosong itu merupakan lapak pedagang tahu dan tempe. Rupanya, hal ini buntut dari aksi mogok pedagang tahu dan tempe, akibat dari melonjaknya harga kacang kedelai impor. Hal itu dibenarkan Kepala Unit Pasar Jambu Dua, Hilman Hafitiavani. Ia mengakui aadanya aksi mogok dari 12 pedagang tahu dan tempe di Pasar Jambu Dua, sejak Jumat (1/1) silam. "Untuk penjual tahu dan tempe sudah beberapa hari pada tidak jualan, sejak Jumat kemarin," katanya kepada Metropolitan.id, Minggu (3/1). Hilman berharap para pedagang tahu dan tempe ini bisa kembali berjualan lagi. Walaupun nantinya akan ada kenaikan harga atau ukurannya mengecil. Jika para pedagang belum mau membuka lapak dagangannya, ia mengaku akan mulai membuka komunikasi dengan pihak Dinas Perindustrian dan Perindustrian (Disperindag) Kota Bogor. "Paling kita komunikasi dengan Disperdagin dulu karena kebijakan soal harga kedelai bukan di kita. Tapi di pemerintah. Tapi, saya sih yakin mereka akan cepat berjualan lagi, paling harga jual di naikan atau ukuran tahu dan tempe di perkecil," pungkasnya. (dil/b/ryn)